Venomena.id – Lembaga pemantau pekerja migran Migrant Watch, mengutuk keras video kekerasan yang telah viral hingga menimbulkan tragedi seorang pekerja Indonesia di Kamboja yang diduga tewas usai di aniaya.
Direktur Migrant Watch, Aznil Tan dalam pernyataan resminya, menyampaikan kecaman keras terhadap insiden yang baru-baru ini menimpa pekerja migran Indonesia di Kamboja. Saat ini, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) atas peristiwa tersebut.
“Saya masih konfirmasi ke Kemenlu atas peristiwa ini. Jika ini benar, pemerintah Indonesia harus segera bertindak,” tegas Aznil dalam keterangannya melalui pesan sikat pada awak media Kamis 3 Oktober 2024.
Dikatakan Aznil, peristiwa ini menunjukkan bahwa masih ada individu yang berperilaku barbar, dan pihaknya meminta agar insiden tersebut tidak buru-buru dilihat sebagai serangan atau sentimen terhadap pekerja migran.
“Penilaian saya sementara, motiv pelakunya lebih cenderung ke watak manusia yang berperilaku barbar. Untuk lebih validnya, ini mesti diungkap faktanya,”lanjutnya.
Migrant Watch juga mendesak pemerintah Kamboja agar segera menangkap pelaku dan menyelidiki motif di balik insiden tersebut. Mereka meminta agar penyelidikan dilakukan dengan melibatkan tim independen dari Indonesia, sehingga kasus ini tidak menimbulkan konflik yang bersifat sentimen antarnegara.
“Pemerintah Kamboja harus segera bertindak dan melibatkan pihak independen agar kejelasan fakta dapat ditemukan, serta menjaga hubungan diplomatik antarnegara tetap baik,” tutupnya.
Sebelumnya beredar video dugaan penyiksaan Pekerja Migran Indonesia di Kamboja yang disiksa oleh sekelompok orang hingga meninggal dunia.
Korban yang diketahui bernama Rasdi Alfatin Haramap, berusia sekitar 30 tahun, asal Binjai Sumatera Utara ini dikabarkan meninggal saat mengalami penyiksaan.
Dari video yang beredar, pada Kamis 3 Oktober 2024, nampak korban dalam kondisi telanjang, tangan terborgol dan kaki dirantai. Korban yang tengah duduk seketika langsung mendapat pukulan dan tendangan ke arah tubuh dan kepala, korban seketika pingsan dengan kondisi mulut mengeluarkan darah. Korban pun dinyatakan meninggal.
(rdk/rdk)