Venomena.id – Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam safari politiknya mengingatkan kepada calon Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, untuk tidak korupsi seperti dua pemimpin Kota Bekasi pendahulunya.
Pesan Demul itu pun mendapat sorotan dari Pengamat politik Akmal Fahmi. Menurutnya, pesan tersebut sangat penting bagi sosok Tri Adhianto bersama pasangannya Harris Bobihoe.
”Dibalik pesan KDM itu, bahwa Tri Adhianto dan Haris Bobihoe akan memenangkan Pilkada kota bekasi sehingga berpesan jika menjabat Wali kota Bekasi agar tidak terjerumus seperti pemimpin sebelumnya,” jelas Akmal kepada awak media, dikutip Minggu 20 Oktober 2024.
Lebih jauh kata Akmal, hal itu bukan hanya untuk daerah Kota Bekasi saja disampaikan oleh KDM, melainkan untuk para Cakada yang saat ini maju diberbagai daerah.
Sementara itu, Tri Adhianto hingga saat ini dianggap memiliki komitmen tinggi dalam pencegahan korupsi dan dalam peristiwa tsunami KPK tahun 2022 tidak terinformasi sekalipun di panggil untuk dimintai keterangan.
”Saya melihat juga, Tri tidak pernah kampanye mengenai pemberantasan korupsi, beda dengan calon lain. Artinya memahami, Tri sebagai Kandidat tupoksi pemberantasan, tapi paham dengan Komitmen pencegahan Korupsi,” papar akmal
Akan menjadi persoalan ironis, apabila Tri Adhianto mendeklair pemberantasan korupsi, dalam Pilkada. Sementara sikap di bawahnya tidak seirama.
”Sebagai contoh, paslon no 01 diadukan ke Bawaslu, karena dugaan money politik tim suksesnya di level tim pemenangan terbawah lagi, ini jelas gagasan besar anti korupsi,” jelas Akmal
Inilah hal yang patut dicermati, ditingkatan paslon teriak anti korupsi dan klaim paling bersih dari korupsi, namun perilaku korup mulai dilakukan oleh tim ditingkat bawah.
“Tapi kok, polanya begitu. Malah membuka sifat aslinya, sebagai pemberi jalan cikal bakal korupsi,” pungkas Akmal..
(rdk/rdk)