Venomena.id – Sejumlah aktivis dan akademisi mengkritik usulan Presiden Prabowo terkait kepala daerah lebih baik dipilih langsung oleh DPRD. Hal ini oleh sejumlah aktivis sebagai potensi kemunduran demokrasi.
“Pemilihan langsung tetap menjadi cara terbaik untuk memastikan akuntabilitas pemimpin daerah, dan menyebut ide Prabowo sebagai “jalan pintas” yang dapat mengurangi kualitas demokrasi Indonesia,” ujar Analis politik Yoes C. Kenawas dalam keterangannya.
Menurut Yoes, langkah ini memerlukan perubahan undang-undang pemilu, yang belum secara resmi diajukan oleh pemerintah.
Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan agar pemilihan kepala daerah dikembalikan ke sistem lama, yakni melalui pemilihan oleh DPRD, untuk memangkas biaya yang besar dalam pemilihan langsung.
Usulan ini disampaikan pada perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Bogor. Ia menyatakan perubahan ini bisa mengalihkan dana pemilu untuk program seperti penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Namun, usulan ini mengingatkan pada era Orde Baru, di mana pemilihan kepala daerah dilakukan melalui perwakilan legislatif.
(rdk/rdk)