Venomena.id – Pasca ditangkap ayah pelaku terlapor penganiayaan satpam rumah sakit menyangkal beberapa point yang sebelumnya beredar.
“Anak saya tidak melarikan diri, kakeknya meninggal pada hari lebaran jadi posisi kami sibuk dan tegang karena membawa almarhum dan dimakamkan di Pontianak. Pada pemanggilan pertama kita memang ga dapet tiket karena high season selepas lebaran,” papar Tanto Surioto pada awak media, Jum’at (11/4) di Polres Metro Bekasi Kota mendampingi anaknya.
Pada pemanggilan kedua pihak keluarga mengaku telah membeli tiket pesawat saat dijemput petugas di Pontianak.
Tanto menambahkan bahwa pemberitaan di media yang menyatakan bahwa anaknya parkir mobil sembarangan dan menghalangi ambulance tidak benar.
“Kita parkir itu panik karena almarhum kritis, mungkin terbawa pikiran yang kacau dan energi yang terkuras terjadilah kejadian itu,” tambahnya.
Termasuk point anaknya serta dirinya yang dikatakan sesumbar mitra Polda dan dapat mendatangkan ormas FBR juga disangkal ayah pelaku terlapor.
“Tidak ada itu, saya hanya bilang bahwa menurut keterangan anak saya bahwa justru korbanlah yang terlebih dahulu membentak dan menegur korban. Jadi korban menyalahi SOP satpam menurut saya dan bisa dicabut ijinnya di Polda. Info inilah yang dipelintir banyak media,” jelasnya.
Sejak kejadian Tanto mengaku telah melakukan dua kali mediasi dengan pihak security dan keluarga korban. Meskipun tidak memberikan bantuan materi, ayah korban mengaku memberikan kontak pada keluarga korban dan siap jika diperlukan memberikan referensi dan tanda tangan buat pengobatan melalui BPJS ataupun asuransi.