Venomena.id – Rumah produksi Pichouse Films menghadirkan karya film terbaru “Pembantaian Dukun Santet” yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis. Film ini menjanjikan pengalaman horor yang intens yang kisahnya diadaptasi dari thread X karya Jeropoint, penulis di balik kisah terkenal seperti Perewangan.
Azhar Kinoi Lubis, Sutradara dari film ‘Pembantaian Dukun Santet’, mengungkapkan, Akhirnya, setelah satu tahun kita buat film ini dan sudah gak sabar menyuguhkannya buat kalian semua.
Kinoy mengungkapkan Ini pertama kali bekerja di Pic House dan semoga film ini juga menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Bukan hanya menghibur, tapi juga ada premis yang bisa kita pelajari.
“Peristiwa dalam kisah film ini sangat dikenal, bukan hanya di kalangan Indonesia, tapi juga internasional. Film ini tidak akan menjadi sesuatu yang luar biasa tanpa kru dan para aktor yang juga sangat luar biasa,” ungkapnya.
Aktor Teuku Rifnu Wikana yang berperan sebagai salah satu ustaz dalam film horor ini dia menceritakan proses persiapannya dalam memerankan tokoh Ustaz Ridwan yang memiliki karakter baik dan mengayomi para santri di film tersebut.
“Saya berperan sebagai Ustaz Ridwan, ustaz yang sangat baik, yang berupaya menjaga pesantren agar terkendali, tidak ada kerusakan baik itu karakter anak-anaknya,” kata Teuku Rifnu kepada awak media.
“Enggak (melakukan riset mendalam) sih, karena dari kecil sudah belajar (agama). Pernah di madrasah, belajar ngaji, pernah belajar Bahasa Arab, segala macam sudah dipelajari. Jadi ketika ada Bahasa Arab, ada ayat-ayat, itu masih gampang lah. Terus juga ustaz kan sering banget di sekitar kita,” ucapnya menyambung.
Alih-alih memerankan tokoh ustaz, yang menjadi tantangan buat aktor 44 tahun tersebut justru saat dia harus meyakinkan penonton bahwa karakternya baik. Meskipun di balik itu, tokoh Ustaz Ridwan yang diperankan Teuku Rifnu menyimpan banyak lapisan lainnya.
“Karena Ustaz Ridwan ini penuh tanda tanya, memainkan itunya yang sulit. Gimana membuat penonton itu (yakin) ‘Rifnu ini pasti jahat’, tapi gimana supaya orang ketika aku muncul, tahu kalau aku baik. Tapi memang baik,” ungkap Teuku Rifnu.
“Ya susah lah, tapi ini tantangan ya, gimana orang yakin secara tajwid ‘wah ini ustaz bener ini’, semua ayat yang aku baca benar, sampai endingnya yang terbaik lah,” tambahnya.
Adapun dalam kesempatan tersebut, Teuku Rifnu juga mengungkap bahwa film Pembantaian Dukun Santet ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur pada 1998 silam. Saat itu, ratusan orang di Banyuwangi yang dituduh menggunakan ilmu santet tiba-tiba dibantai secara berkala.
“Film ini mengingatkan kita ke tahun ’98 di mana saat itu orang-orang yang menggunakan santet itu dibantai semuanya. Di mana suasana politik saat itu juga lagi kelam banget di Indonesia, di satu daerah terjadi pembantaian juga. Nah, kisah itu yang coba diangkat ke dalam sebuah film, lewat sebuah pesantren kecil di sebuah kota terpencil,” terang Rifnu.
Ketika ditanyakan mengenai set lokasi syuting, Rifnu membeberkan, bahwa proses syuting film arahan sutradara Azhar Kinoi Lubis ini mengambil lokasi di sebuah gunung di Cirebon, Jawa Barat. Sementara gedung pesantren yang digunakan merupakan bagian dari set yang dibangun demi kebutuhan syuting.
“Menariknya adalah, ini pesantren dibangun dari nol, didesain, dibangun, seperti pesantren. Full, set. Keren banget. Lokasi setnya itu di Cirebon dan cerita ini diangkat dari kejadian yang ada di Jawa Timur,” tuturnya.
Sebagai informasi, film ini diadaptasi dari thread viral di X atau Twitter yang ditulis oleh Jeropoint. Film ini berkisah tentang teror di sebuah pesantren di mana para ustaz dan santri dibunuh satu per satu karena tuduhan sebagai dukun santet.
Pembunuhan secara masif terjadi kepada mereka yang dituduh. Setiap orang yang tertuduh sebagai dukun santet, dibunuh dengan kejam tanpa sempat membela diri.
Selain Rifnu, film ini pun didukung dengan
pemeran ternama tanah air seperti Kevin Ardilova, Aurora Ribero, Kaneishia Yusuf, Ariyo Wahab, Pritt Timothy, dan masih banyak lagi.
Perilisan ‘Pembantaian Dukun Santet’ semakin dekat dengan tanggal tayang yang jatuh pada 8 Mei 2025. Apakah ada orang yang mampu mengulik dalang di balik teror mematikan ini?