Venomena.id – Ribuan pencari kerja menyerbu Job Fire Bekasi Pasti Kerja Expo yang digelar di President University Convention Center, Kawasan Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (27/5). Alih-alih menjadi solusi, acara bursa kerja yang dinanti-nanti ini justru diwarnai kericuhan karena jumlah pengunjung yang membeludak.
Sejak dini hari, area sekitar lokasi acara sudah dipadati para pencari kerja. Banyak dari mereka datang dengan harapan besar bisa mendapatkan pekerjaan yang selama ini sulit diraih. Namun harapan itu berubah menjadi kepanikan ketika pengunjung tak bisa dikendalikan.
Petugas keamanan terlihat kewalahan menghadapi gelombang massa yang memaksa masuk. Suasana semakin tak kondusif ketika antrean yang semula tertib berubah menjadi dorong-dorongan. Pihak panitia pun tampak kerepotan mengatur jalur masuk yang sempit dan tidak sebanding dengan jumlah pengunjung.
“Saya ke sini dari jam setengah tujuh pagi. Tapi kata orang, jam lima subuh aja sudah banyak yang antre,” ujar Farhan Gumilar, pencari kerja asal Cibitung, saat ditemui di tengah kerumunan.
Farhan sudah menganggur sejak lulus sekolah pada 2019. Ia mengaku telah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan pekerjaan, tapi selalu terbentur biaya dan ketidakpastian.
“Tujuh tahun saya nganggur. Nyari kerja susah, kebanyakan harus nyogok. Duit enggak ada,” keluhnya. Ia juga sempat tergiur ikut keagenan kerja yang menjanjikan penempatan, tapi hasilnya nihil. “Uang sudah keluar, kerja enggak dapet. Cuma janji-janji doang,” lanjutnya.
Ia berharap pemerintah bisa lebih hadir dalam kehidupan para penganggur yang jumlahnya terus bertambah.
“Tolong dong pemerintah, jangan cuma janji. Kami butuh lapangan kerja, bukan sekadar expo yang bikin tambah stres,” ucapnya lirih.
Job Fire Expo ini merupakan program kolaborasi pemerintah dan swasta untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Puluhan perusahaan ambil bagian, menawarkan ratusan posisi kerja dari berbagai sektor. Tapi sayangnya, buruknya manajemen acara justru membuat kesempatan itu nyaris tak bisa diakses dengan layak oleh para peserta.
Puluhan calon pencari kerja juga kedapatan pingsan karena lonjakan pencari kerja yang saling berdesakan. Namun sekali lagi panitia acara, pemerintah Kabupaten Bekasi berikut swasta tampak tidak siap, tanpa adanya bagian kesehatan untuk kejadian tidak terduga. Mereka yang pingsan hanya ditidurkan sambil menunggu sadar.
Sedikitnya 25 ribu pencari kerja membanjiri job fair kali ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak penyelenggara masih terus berupaya mengurai antrean, membuka jalur akses tambahan, dan menenangkan massa yang mulai frustrasi.
