Venomena.id – Hasil riset lembaga BestBrokers mengungkap bahwa Indonesia sebagai negara keempat yang paling sulit bagi warganya untuk memiliki rumah.
Rasa ingin memiliki hunian saat ini begitu berat dirasakan oleh generasi muda, khususnya Gen Z di Indonesia.
Kondisi ini mendapat sorotan dari peneliti, Novita Ratna Satiti dari Universitas Muhammadiyah Malang, mengungkap generasi ini menghadapi stagnasi gaji dan kesulitan mendapatkan akses kredit dibandingkan generasi milenial.
“Banyak dari mereka bekerja di sektor informal tanpa jaminan sosial yang memadai,” ungkap Novita.
Lanjut Novita, Kenaikan suku bunga KPR dan ketatnya syarat pinjaman semakin memperburuk situasi.
“Kondisi ekonomi pasca pandemi turut mempersulit Gen Z dalam mewujudkan kepemilikan rumah pribadi, menciptakan tantangan besar di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini,” jelasnya.
Riset BestBrokers menuangkan sejumlah penyebab sulitnya warga Indonesia sulit memiliki hunian. Hal ini akibat ketimpangan antara harga properti dan pendapatan riil masyarakat.
Dalam riset tersebut, mencatat bahwa Indonesia bersama 62 negara lainnya menjadi negara yang sulit bagi warganya.
Turki menjadi negara paling tidak terjangkau, disusul Nepal, India, dan Indonesia. Sementara itu, negara-negara seperti Afrika Selatan dan Amerika Serikat justru dinilai paling terjangkau karena rasio harga rumah terhadap gaji yang rendah.
Meski begitu, harga dan keterjangkauan rumah sangat bervariasi antar wilayah dan tidak selalu mencerminkan kondisi nasional secara keseluruhan.
(rdk/rdk)