V News

“Setialah pada Sumbermu”: Merayakan Semangat Bung Karno Lewat Seni dan Budaya di Kota Bekasi

219
×

“Setialah pada Sumbermu”: Merayakan Semangat Bung Karno Lewat Seni dan Budaya di Kota Bekasi

Sebarkan artikel ini

Di tengah semarak peringatan Bulan Bung Karno yang jatuh setiap Juni, DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi menggelar sebuah rangkaian kegiatan budaya yang bukan hanya penuh warna, tetapi juga sarat makna. Mengusung tema “Setialah pada Sumbermu”, acara ini menjadi panggung ekspresi sekaligus pernyataan ideologis: bahwa rakyat adalah sumber kekuatan sejati, dan kepada merekalah seluruh kader dan pengurus partai harus terus setia.

Acara berlangsung mulai Sabtu, 31 Mei 2025, dengan agenda utama berupa lomba pidato, musikalisasi puisi, vokal grup, hingga kontes kostum pakaian adat, yang seluruhnya dirancang untuk menyemai nilai kebangsaan, memperkuat semangat persatuan, serta menyalurkan kreativitas generasi muda Kota Bekasi.

 

Empat Lomba, Satu Semangat: Merayakan Indonesia dalam Keberagaman

Ketua panitia kegiatan, Nicodemus Godjang, menjelaskan bahwa ada empat kategori perlombaan yang digelar tahun ini. Yang pertama adalah lomba pidato, yang mengusung tema “Indonesia Menggugat”, terinspirasi dari pidato legendaris Bung Karno saat menghadapi pengadilan kolonial. Tema ini dipilih bukan tanpa alasan melainkan sebagai cara menghidupkan kembali api perjuangan dalam wujud orasi-orasi penuh semangat dari anak-anak muda masa kini.

Kategori kedua adalah musikalisasi puisi bertema “Kebangsaan”. Menurut Nico, panitia sengaja tidak membatasi jenis puisi yang ditampilkan selama mengusung nilai kebangsaan. “Namun, kami menekankan bahwa puisi tidak boleh mengandung unsur SARA, ujaran kebencian, ataupun penghinaan terhadap pihak manapun. Kebebasan berekspresi penting, tapi tetap dalam bingkai etika dan persatuan,” jelasnya, Sabtu (31/5).

Baja juga:  Sukses Gelar International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Presiden Apresiasi Menko AHY: Saya Tak Salah Pilih Menko

Lomba ketiga adalah vokal grup yang dibuka untuk umum. Namun karena batas waktu pendaftaran yang dibuka begitu singkat tidak ada peserta yang mendaftar pada lomba ini

Yang terakhir adalah lomba kostum pakaian adat, yang akan dilaksanakan saat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025. Setiap Pengurus Anak Cabang (PAC) diwajibkan menampilkan lima anggotanya dengan pakaian adat berbeda—mewakili keberagaman budaya nusantara. “Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah satu dalam perbedaan. Inilah semangat Bhinneka Tunggal Ika yang ingin kami gaungkan di momen spesial ini,” tegas Nico.

Peserta dari seluruh kategori ini akan memperebutkan total hadiah senilai Rp30 juta, sebuah penghargaan yang sepadan bagi mereka yang berani tampil, berbicara, dan mencintai Indonesia dengan caranya masing-masing.

 

Lebih dari Sekadar Lomba: Ini Gerakan, Bukan Seremonial

Namun, menurut Nico, acara ini bukan hanya soal menang atau kalah. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi untuk terus turun ke masyarakat—tidak hanya saat menjelang pemilu, tetapi setiap waktu.

“Ketua Umum kami, Ibu Megawati Soekarnoputri, telah menyerukan kepada seluruh kader di Indonesia untuk selalu setia pada sumber, yaitu rakyat. Jangan tunggu pileg atau pilkada baru turun. Kita harus hadir untuk rakyat setiap hari,” kata Nico dengan penuh semangat.

Baja juga:  Tokoh Muda Bekasi Himbau Masyarakat Agar Tidak Mudah Percaya Fitnah Upaya Seret Walikota, Percayakan Kasus Dispora Alat Olahraga pada Penegak Hukum

Ia menambahkan, di Kota Bekasi, semangat itu bukan sekadar wacana. Melalui program-program seperti bantuan hukum gratis lewat BBHR (Badan Bantuan Hukum dan Rakyat), advokasi untuk masyarakat miskin, hingga kegiatan sosial dan tanggap bencana, PDI Perjuangan hadir di tengah warga, membuktikan bahwa mereka bekerja bukan hanya demi suara, tapi demi pengabdian.

 

Merawat Warisan Bung Karno di Era Milenial

Melalui acara Bulan Bung Karno ini, DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi ingin menjadikan seni dan budaya sebagai medium untuk merawat nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan membebaskan generasi muda mengekspresikan kecintaan mereka terhadap bangsa melalui puisi, musik, orasi, dan pakaian adat, mereka ingin menunjukkan bahwa semangat Bung Karno tak pernah usang—ia justru makin relevan di tengah tantangan zaman.

“Kami percaya, dari suara lantang di atas panggung, dari petikan gitar dan bait puisi, hingga langkah-langkah kecil dalam kostum adat—semua itu adalah bentuk cinta kepada Indonesia,” tutup Nico.

 

Ajakan untuk Generasi Muda

Bagi masyarakat Bekasi, terutama kaum muda, inilah waktunya. Tunjukkan kreativitas, suarakan cinta pada tanah air, dan jadilah bagian dari gerakan yang tidak hanya mengenang Bung Karno, tetapi juga melanjutkan perjuangannyadengan cara yang indah, damai, dan membanggakan.

Karena mencintai Indonesia, tidak harus dengan senjata. Kadang cukup dengan puisi, lagu, dan tindakan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *