Vwnomena.id – Setelah sempat adanya temuan limbah medis di Tempat Pembuangan Sampah Sumur Batu, terbaru temuan mengejutkan warga kembali terjadi di aliran Kali Baru, Kota Bekasi. Bukan sekadar sampah rumah tangga biasa, kali ini yang ditemukan adalah limbah medis berupa jarum suntik, botol infus, hingga sisa-sisa perban berdarah yang mengapung dan menyangkut di sekitar bantaran sungai.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar RW 07 Kelurahan Harapan Jaya pada Senin pagi. Limbah medis paling banyak ditemukan berupa jarum suntik yang tersebar di sepanjang bantaran kali. Temuan ini kembali memunculkan dugaan adanya rumah sakit atau klinik nakal yang sengaja membuang limbah medis yang seharusnya dibuang di fasilitas khusus.
“Tadinya kami kira cuma sampah biasa, eh ternyata isinya jarum-jarum suntik bekas. Ada yang masih berdarah juga. Ngeri, Mas,” ujar Pak Darto, salah satu warga yang ikut mengevakuasi kantong tersebut.
Temuan ini langsung dilaporkan ke pihak kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi. Tak lama berselang, petugas datang untuk melakukan identifikasi dan pengangkutan. Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait asal usul limbah berbahaya itu.
Menurut pegiat lingkungan dari komunitas Bekasi Bersih, kasus seperti ini bukan pertama kali terjadi. “Ini sudah yang keempat dalam dua tahun terakhir. Sampah medis dibuang sembarangan, padahal jelas-jelas ini limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Ini bukan cuma soal pencemaran lingkungan, tapi juga ancaman kesehatan masyarakat,” tegas Dian Marlina, salah satu aktivis lingkungan, Selasa (3/6).
Warga pun berharap agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab. Sebab, selain merusak lingkungan, limbah medis bisa menyebarkan penyakit, apalagi jika sampai terkena anak-anak yang bermain di sekitar kali.
Pemerintah Kota Bekasi menyatakan akan menyelidiki lebih lanjut dan berkoordinasi dengan rumah sakit serta klinik-klinik di sekitar lokasi.
Namun bagi warga, kejadian ini menyisakan trauma dan pertanyaan besar: siapa yang tega membuang limbah seberbahaya itu di tempat umum?
