Venomena.id – Festival Olahraga Masyarakat Kota Bekasi (FORKOT) IV yang digelar pada Minggu (15/6) berlangsung meriah dan penuh semangat. Lebih dari 2.500 peserta ambil bagian dalam ajang tahunan yang digagas Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bekasi ini.
Acara yang digelar sejak pagi ini menghadirkan beragam jenis olahraga dari berbagai komisi, mulai dari olahraga kesehatan dan kebugaran, olahraga petualangan dan tantangan, hingga olahraga tradisional dan kreasi budaya. Warga Kota Bekasi tumpah ruah mengikuti kegiatan di berbagai titik lokasi yang sudah disiapkan oleh panitia.
“Alhamdulillah, antusias warga sangat luar biasa. Dari total peserta yang terlibat, tercatat lebih dari 2.500 orang yang mengikuti berbagai jenis lomba. Ini membuktikan bahwa semangat masyarakat untuk hidup sehat dan aktif sangat tinggi,” ujar Dwi Setyowati, Ketua KORMI Kota Bekasi disela acara.
Ajang Pencarian Bakat Olahraga Tradisional
Festival ini juga menjadi ruang bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengenal dan menggali potensi dari cabang olahraga tradisional yang selama ini jarang mendapat perhatian.
Jenis-jenis olahraga yang dipertandingkan di antaranya: senam aerobik, senam ayo bersatu, line dance, pound fit, street soccer, skateboard, panahan tradisional, silat tradisional, seni bertarung Kyokushin, hingga permainan tradisional seperti ketapel, layangan, dan sepeda ontel.
“Kalau di KONI namanya ‘cabor’, di KORMI kita menyebutnya indorga, singkatan dari induk organisasi. Di sinilah berbagai cabang olahraga non-kompetitif, termasuk yang tradisional dan berbasis budaya, dikembangkan dan dilombakan,” jelasnya.
Dwi menambahkan bahwa FORKOT bukan hanya ajang hiburan atau rekreasi, tetapi juga menjadi bagian dari agenda kerja selama masa kepemimpinannya. Salah satu tujuannya adalah memperkenalkan keberadaan KORMI dan berbagai indorga kepada masyarakat luas.
Menjauhkan Anak dari Gadget, Dekatkan dengan Gerak
Menurut Dwi, tantangan utama dalam mengembangkan olahraga masyarakat saat ini adalah menjauhkan generasi muda dari kecanduan gadget. Melalui kegiatan seperti FORKOT, anak-anak diarahkan untuk tetap aktif, bergembira, dan sehat melalui gerakan.
“Anak-anak bisa tetap semangat, berkeringat, dan berolahraga tanpa merasa sedang berolahraga. Mereka gembira, dan itulah esensi dari olahraga masyarakat-sehat, bugar, bahagia,” ujarnya.
Ketua KORMI Jawa Barat, Denda Alamsyah, menyampaikan apresiasi atas kinerja KORMI Kota Bekasi yang dinilainya sangat aktif dan progresif. Ia menilai, dibandingkan kota/kabupaten lain, KORMI Bekasi berada di atas rata-rata dalam menyelenggarakan kegiatan olahraga masyarakat.
“Kegiatan seperti ini jangan berhenti. Saya harap bisa terus dilaksanakan rutin setiap tahun. Ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal membangun kebersamaan, memperkuat budaya lokal, dan menjaga kesehatan masyarakat,” tegas Alamsyah.
Menuju Prestasi Provinsi dan Nasional
Selain ajang rekreasi, FORKOT IV juga menjadi sarana pembinaan dan pencarian bakat. Para peserta terbaik dari setiap lomba berpotensi mewakili Kota Bekasi di ajang olahraga masyarakat tingkat provinsi maupun nasional.
“Kita terus dorong agar para penggiat dan atlet olahraga tradisional maupun rekreasi punya ruang untuk berkembang. Dari sini, mereka bisa melangkah ke tingkat lebih tinggi,” kata Dwi.