V News

Plat Tembaga Monumen Perjuangan Kali Bekasi Dicuri, Cagar Budaya Dibiarkan Terbengkalai

71
×

Plat Tembaga Monumen Perjuangan Kali Bekasi Dicuri, Cagar Budaya Dibiarkan Terbengkalai

Sebarkan artikel ini

Venomena.id – Sejumlah plat tembaga pada Monumen Perjuangan Kali Bekasi, yang berdiri megah di Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dilaporkan hilang digondol pencuri. Setidaknya sepuluh plat yang menjadi bagian dari monumen bersejarah itu raib tanpa jejak. Padahal monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bekasi melawan tentara Jepang dan menelan biaya miliaran rupiah.

Ironisnya, hingga Kamis (19/6), tidak ada penjagaan atau pengawasan dari dinas terkait. Warga menyayangkan sikap acuh pemerintah terhadap cagar budaya tersebut. Selain plat monumen yang dicuri, bagian kepala Jembatan Kali Bekasi yang dibangun sejak 1888 oleh pemerintah kolonial Belanda pun kini tampak tak terurus dan dipenuhi tumpukan sampah.

Baja juga:  Deklarasikan Tri Adhianto Cawalkot Bekasi, BARAK TRI AK 145 Pastikan Menang

Kondisi memprihatinkan itu dikeluhkan Bambang Hartoyo, salah satu warga yang ditemui di lokasi. Ia menyebutkan, dugaan kuat plat-plat tersebut memang sengaja dicuri karena di lokasi ditemukan alat berupa pahat yang diduga digunakan untuk mencongkel plat tembaga tersebut.

“Setidaknya ada sepuluh plat yang hilang. Sepertinya sudah direncanakan. Tempat ini dibiarkan tanpa penjagaan, jadi pelaku bebas mencuri,” ungkap Bambang.

Hal senada disampaikan Asep Sukarya, anggota Masyarakat Peduli Cagar Budaya Bekasi. Menurutnya, kondisi ini memperlihatkan lemahnya perlindungan terhadap warisan sejarah Bekasi. Ia bahkan mengaku telah melaporkan kasus ini ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, namun hingga kini tidak ada respons atau tindakan nyata.

Baja juga:  Dana Hibah NPCI Dipertanyakan

“Kami sangat prihatin. Monumen Perjuangan Kali Bekasi dan kepala jembatan peninggalan Belanda itu sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Tapi faktanya, tidak ada perawatan, dan malah jadi tempat sampah,” ujarnya.

Asep menegaskan, Bekasi yang dikenal sebagai Kota Patriot dan Kota Perjuangan seharusnya lebih serius menjaga situs-situs bersejarahnya. Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan dan merawat cagar budaya yang tersisa, agar tidak hilang dimakan waktu atau dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa cagar budaya bukan hanya artefak fisik, tetapi juga simbol perjuangan dan identitas kota. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam melestarikannya, sebelum semuanya benar-benar lenyap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *