Venomena.id – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara (GBN) 2025 di Pelataran Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta pekan lalu.
Acara ini bisa dikatakan sebuah pemanasan untuk kelompok musik GBN ini yang akan tampil didepan Presiden Prabowo Subiantodi Puncak perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, 17 Agustus 2025 mendatang
Acara ini menampilkan orkestra dan paduan suara nasional yang beranggotakan talenta muda terbaik dari seluruh Indonesia, menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia. Mengangkat tema “Simfoni Delapan Dekade”, konser ini menggambarkan perjalanan bangsa dari proklamasi hingga visi Indonesia Maju.
GBN beranggotakan musisi dan penyanyi muda pilihan hasil audisi paduan suara di 30 provinsi dan seleksi orkestra di Yogyakarta yang
diikuti 186 musisi muda berbakat, terdiri dari 116 anggota paduan suara dan 70 pemain orkestra, yang membawakan deretan lagu kebangsaan dalam empat sesi tematik.
Konser ini turut dihadiri Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha. Fadli Zon mengapresiasi totalitas para peserta GBN yang tampil memukau di ruang publik.
“Ini adalah sebuah platform yang mengajak anak-anak muda, terutama siswa siswi, mahasiswa mahasiswi, yang terpilih dari berbagai daerah yang memiliki talenta di bidang musik, kita kumpulkan dalam rangka ulang tahun kemerdekaan,” jelas Fadli Zon kepada wartawan seusai acara.
Tahun ini, GBN mengangkat tema “Simfoni Delapan Dekade”, yang melambangkan perjalanan panjang Indonesia selama 80 tahun sejak proklamasi hingga visi Indonesia Maju.
Kata “simfoni” merepresentasikan persatuan di tengah keberagaman suku, budaya, dan latar belakang, yang berpadu layaknya instrumen musik menciptakan harmoni. Sementara “delapan dekade” menjadi momen reflektif untuk bersyukur dan memperkuat semangat patriotisme.
“Tahun ini ulang tahun kemerdekaan kita yang sangat spesial, karena 8 dekade atau 80 tahun. Kita mensyukuri 8 dekade kemerdekaan ini dengan semangat patriotisme dan nasionalisme yang semakin kental. Dan budaya serta musik adalah bagian yang ikut mempersatukan keberagaman kita dalam semangat Bhineka Tunggal Ika,” papar Fadli Zon.
Para peserta GBN 2025 dipilih melalui audisi yang digelar di 30 provinsi untuk paduan suara, dan seleksi orkestra di Yogyakarta. Dari 1.167 pendaftar paduan suara dan 294 pendaftar orkestra, terpilihlah para musisi muda terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka menjalani pelatihan intensif selama sebulan sebelum tampil di panggung besar ini.
Konser dibagi dalam empat segmen yang menyampaikan pesan berbeda, mulai dari patriotisme, semangat generasi muda, optimisme masa depan, hingga persatuan dalam keberagaman.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo mengungkapkan bahwa audisi GBN ini sudah lama dan diawasi langsung oleh kang Purwacaraka dan teman teman Kementerian Kebudayaan sempat memantau di Bengkulu tantangan terbesar lebih ke jarak jadi ketika dikasi materi dan latian sendiri pasti gak efektif tapi ketika dikumpulkan menjalani karantina baru itu efektif karena seniman kalo kumpul chemistry akan dapat asalkan suasananya happy, nyaman tapi tetap disiplin.
“Yang jelas ini merupakan bagian dari kita untuk pelestarian budaya dan ini sudah berjalan 3 tahun dan pak Menteri sudah bilanh akan jadi acara reguler settiap tahun ada konser terbuka ketika main di Istana mereka fokus disini pemanasan dengan suasana rileks karena bisa main didepan presiden kebanggaan dan nanti tahun kedepan ada beberapa program menyangkut musik orkestra,”ungkapnya.
Sebagai kejutan, suami Cynthia Riza ini ikut berkolaborasi dengan GBN membawakan lagu Di Atas Awan merupakan lagu karya ciptaan ketika bersama band Nidji yang juga merupakan lagu soundtrack film 5 cm dan sontak aksi spontan ini mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah penonton.
“Itu mereka yang minta saya juga bingung bukan saya yang minta tapi mereka minta tadi saya juga gak latihan nonton video rekaman perhatikan part habis itu sudah bismilah saja, kita sama sama sibuk dengan jadwal saya kerja dan mereka latian jadi gak sempet latihan,”kata pria berambut kriwil ini.
Guruh Soekarnoputra mengapresiasi pertunjukan Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara (GBN) 2025. Menurutnya, pelaksanaan konser GBN harus diperluas jangkauannya, agar masyarakat Indonesia bisa menikmatinya dengan mudah.
Guruh menjadi tokoh kunci utama GBN, menjadikannya mempertahankan grup orkestra nasional tersebut pada masa sekarang. Ia menilai, kehadiran grup GBN mampu mewarnai khazanah musik Indonesia.
“Semoga kedepannya, masyarakat bisa mengapresiasi musik dan lagu kebangsaan Indonesia. Sehingga akan banyak generasi muda yang mengenal lagu kebangsaan Indonesia,” ujar putra Bungsu Bung Karno itu.
Tahun ini, Konser Kemerdekaan GBN 2025 berhasil memukau para penonton dengan lagu kebangsaan Indonesia dan medley lagu daerah. “Saya ingin Konser GBN diperluas,” kata Guruh
Beberapa lagu lainnya yang memeriahkan acara antara lain Rangkaian Melati ciptaan R. Maladi, dibawakan Woro Mustiko; Selalu Ada di Nadimu ciptaan Laleilmanino, dinyanyikan solois cilik Prince Poetiray; Indonesia Jiwaku karya Guruh Soekarno Putra; Nusantara 5 karya A. Riyanto; Lukisan Indonesia karya Duhita Panca Tantra & D. A.; serta Medley Nusantara aransemen Purwa Tjaraka.
Menariknya, GBN juga membawakan lagu “O Indonesia” karya Siddik Sitompul, yang dulunya merupakan salah satu peserta sayembara lagu kebangsaan RI sebelum akhirnya Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman terpilih. Lagu ini dibawakan sebagai bentuk penghormatan kepada para seniman daerah yang turut memberi warna dalam sejarah musik perjuangan Indonesia.
Konser GBN 2025 bukan sekadar perayaan musik, tetapi juga perwujudan nyata semboyan Bhinneka Tunggal Ika, di mana keberagaman bersatu membentuk harmoni demi Indonesia yang maju.