V Biz

APPBI Gandeng Velodiva: Putar Lagu Indonesia Kini Lebih Mudah & Transparan di Pusat Perbelanjaan Tanah Air

97
×

APPBI Gandeng Velodiva: Putar Lagu Indonesia Kini Lebih Mudah & Transparan di Pusat Perbelanjaan Tanah Air

Sebarkan artikel ini

Venomena.id – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menggandeng platform pemutar musik legal dan berlisensi Velodiva
sebagai mitra untuk mengcollect royalti musik atau lagu yang diputar dari tenant yang ada di berbagai 400 pusat perbelanjaan di tanah air.

Velodiva menghadirkan sistem pencatatan terpadu yang terintegrasi dengan sistem distribusi royalti LMKN bagi para pencipta lagu dan pemilik hak terkait. Proses ini memastikan akuntabilitas penuh dalam setiap penggunaan karya musik, sehingga setiap penggunaan ciptaan dan rekaman tercatat dengan transparan dan akurat.

Kesepakatan ini menjadi tonggak sejarah bagi industri pusat perbelanjaan nasional, di mana musik yang diputar di ratusan mal di seluruh Indonesia dikelola dengan teknologi karya anak bangsa yang sepenuhnya patuh pada Undang-Undang Hak Cipta.

Dengan sistem Velodiva, setiap lagu tercatat secara otomatis, laporan tersedia secara transparan, dan royalti tersalurkan dengan adil kepada pencipta musik. Bagi musisi, ini adalah penghargaan nyata. Bagi pemilik usaha, ini adalah kepastian dan ketenangan.

Seperti kita ketahui bahwa terjadi kekhawatiran dari pemilik usaha, memutarkan musik kerap dihantui tanya, apakah lagu yang diputar legal, bagaimana alur pembayaran royalti berjalan, dan apakah pencipta lagu menerima haknya secara adil.

Kekhawatiran ini kadang membuat pengelola ragu memaksimalkan musik, padahal musik adalah bagian penting dari pengalaman pengunjung. Kini, kekhawatiran tersebut menemukan jawaban dimana Velodiva resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, menegaskan bahwa kerja sama ini membawa dampak positif bagi seluruh pusat belanja di Indonesia. “Pusat belanja adalah wajah modern Indonesia. Kami harus memastikan setiap operasional berjalan sesuai hukum, termasuk penggunaan musik.

Baja juga:  Hadirkan 1200 Peserta dari 25 Negara SIAL Interfood 2024 Siap Digelar

“Melalui kerjasama dengan Velodiva, anggota APPBI bisa lebih tenang karena semua proses tercatat jelas dan bisadipertanggungjawabkan. Ini praktik bisnis yang sehat, adil, dan membanggakan,” ujarnya dalam jumpa pers seusai perjanjian kerjasama APPB dan Velodiva di Hotel Sultan, Senayan, Senin (29/9/2025).

CEO Velodiva, Vedy Eriyanto, menambahkan bahwa kehadiran Velodiva bukan hanya soal teknologi, tetapi juga membangun ekosistem musik yang berkelanjutan. Sistem ini menjembatani kepentingan pemilik usaha dan pencipta musik sehingga semua pihak diuntungkan.

Dia mengungkapkan lewat sistem pencatatan otomatis dan laporan transparan, pemilik usaha dapat fokus menjalankan bisnis tanpa khawatir soal lisensi, sementara pencipta musik menerima haknya dengan adil.

“Velodiva hadir sebagai jembatan antara pemilik usaha dan pencipta lagu. Musik di ruang publik kini tidak lagi menimbulkan keraguan. Semua pihak diuntungkan: pengusaha tenang, pencipta musik terlindungi,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa Velodiva sepenuhnya dikembangkan di Indonesia. Keunggulannya tidak hanya setara dengan teknologi global, tetapi juga lebih relevan dengan kebutuhan pasar dalam negeri.

Sistem ini begitu mudah digunakan, sesuai regulasi nasional, dan menjawab kebingungan yang selama ini dirasakan pemilik usaha, dimana kami mampu menghadirkan solusi berkelas dunia untuk industri musiknya sendiri.

“Velodiva adalah bukti bahwa teknologi Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dan memahami kebutuhan lokal. Dari Indonesia, untuk Indonesia. Inilah semangat merah putih dalam praktik nyata simbol kemandirian bangsa demi mendukung keberlangsungan industri kreatif,” tambah Vedy.

Dalam kesempatan tersebut, Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekraf) menyambut baik langkah ini. Ketua Umum Gekraf, Kawendra Lukistian, menegaskan bahwa Indonesia kaya akan karya seni, termasuk musik. Pemilik usaha tidak perlu takut memutarkan lagu di ruang publik.

Baja juga:  Akhirnya Bohir Tesla dan SpaceX Elon Musk Hadir di Bali, Menko Marves Dampingi Langsung

Dengan sistem transparan, royalti tercatat dan tersalurkan dengan jelas, sehingga pencipta karya dihargai dan operasional usaha tetap aman.” Dukungan Gekraf memperkuat legitimasi kolaborasi ini dan mendorong sektor lain, seperti hotel, restoran, kafe, dan pusat hiburan, untuk mengadopsi standar sama,”ucapnya.

Kawendra menilai bahwa kerjasama APPBI dan Velodiva menandai era baru tata kelola musik di ruang publik Indonesia. Musik kini bisa dinikmati dengan tenang, pencipta karya dihargai secara adil, dan pemilik usaha terlindungi.

“Teknologi digital memungkinkan seluruh proses lisensi musik dilakukan lebih cepat, efisien, dan transparan. Ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga tentang membangun ekosistem musik yang sehat dan juga berkelanjutan,”tuturnya.

Vedy Eriyanto menegaskan dengan menjadikan Velodiva sebagai mitra resmi, APPBI membawa hampir 400 pusat belanja ke dalam ekosistem musik digital yang modern. Langkah ini membuka peluang bagi sektor lain untuk mengikuti praktik yang sama, menjadikan musik di ruang publik sebagai bagian dari pengalaman berkelas, profesional, dan membanggakan.

Dia menilai Indonesia yang kaya akan seni kini dapat merayakan musiknya sendiri, dengan sistem yang aman, transparan, dan mendukung keberlangsungan industri kreatif nasional.Munculnya Velodiva ini semakin menggenapkan harapan musisi dalam perwujudan proses perhimpunan royalti, distribusi yang transparan dan berkeadilan dan Velodiva diperkenalkan pada stakeholder industri musik selama setahun terakhir ini dan mendapatkan tanggapan yang sangat baik.

“Harapan kami, dengan tata kelola musik modern ini, peran teknologi dapat membantu meluruskan pendapatan para musisi, sekaligus memastikan keadilan bagi para pencipta lagu dan pemilik hak lainnya yang hingga saat ini masih merasakan ketimpangan dalam distribusi royalti musik,” pungkas Vedy Eriyanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *