V News

Air Tak Mengalir Dua Bulan, Ribuan Warga Bekasi Utara Menjerit! PDAM Janji Normalisasi Senin Depan

107
×

Air Tak Mengalir Dua Bulan, Ribuan Warga Bekasi Utara Menjerit! PDAM Janji Normalisasi Senin Depan

Sebarkan artikel ini

Venomena.id – Krisis air bersih yang melanda sejumlah kawasan di Bekasi Utara, Kota Bekasi, kian membuat warga frustrasi. Sudah lebih dari dua bulan air dari PDAM Tirta Patriot tak kunjung mengalir dengan normal. Akibatnya, sekitar delapan ribu pelanggan terdampak langsung, terutama di Kavling Alinda Permai dan sekitarnya.

Di tengah musim panas yang menyengat, krisis air ini benar-benar menyiksa. Di sejumlah rumah warga, keran hanya meneteskan udara kosong, sementara bak mandi dan toren dibiarkan kering. Aktivitas harian pun terganggu total.

“Setiap hari kami harus ngambil air ke mushola. Kalau malam baru dapat sedikit, itu pun cuma netes. Bayangkan, sudah dua bulan kayak begini,” keluh Herlina (42), warga RT 05 Kavling Alinda Permai.

Menurut Herlina, bukan hanya urusan mandi dan mencuci yang terganggu, tapi juga ekonomi rumah tangga. Ia mengaku harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air galon dan membayar jasa cuci pakaian di luar.

“Tagihan PDAM malah makin mahal. Padahal airnya enggak ngalir. Rasanya nyesek banget, bayar tapi enggak dipakai,” ujarnya dengan nada kesal.

Keluhan serupa juga datang dari warga Blok C dan D Kavling Alinda, yang kini sudah bergotong-royong mengatur giliran mengambil air dari mushola setempat. Beberapa bahkan membuat penampungan darurat dari ember dan drum plastik di halaman rumah.

PDAM Lakukan Sidak dan Rekayasa Pipa

Menjawab keluhan yang meluas itu, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, turun langsung ke lapangan pada Sabtu dini hari (4/10). Didampingi jajaran teknis, Ali meninjau jalur pipa yang selama ini bermasalah dan memerintahkan langkah cepat agar suplai air segera kembali normal.

Baja juga:  Ratusan Masa Korban Investasi Bodong Edcash Desak PN Bekasi Laksanakan Putusan PT Bandung

“Kami temukan ada persoalan pada sistem distribusi dan interkoneksi di wilayah utara. Jadi air yang mestinya bisa mengalir ke pelanggan, tertahan di jalur pipa yang tekanannya melemah. Kita sudah lakukan rekayasa agar bisa dialirkan dari dua sumber sekaligus,” jelas Ali kepada wartawan di lokasi.

Ali menyebut, sejak dua bulan lalu pihaknya sudah meminta dukungan dari pemasok utama air baku. Namun karena keterbatasan kapasitas produksi, aliran ke beberapa titik sempat tersendat. Kini, setelah dilakukan evaluasi dan penyesuaian sistem, aliran air sudah mulai dibuka bertahap.

“Pagi tadi sudah dibuka sebagian. Senin hingga Selasa depan seluruh jaringan di kawasan Alinda dan sekitarnya insya Allah sudah kembali teraliri,” ujarnya optimistis.

Evaluasi Tagihan dan Pipa Pelampung

Tak hanya soal aliran air, PDAM juga menanggapi keluhan pelanggan soal tagihan membengkak meski air tak mengalir. Menurut Ali, hal itu sedang dalam proses evaluasi. Ia menduga sebagian tagihan tinggi disebabkan oleh kerusakan pelampung toren atau bocornya pipa di rumah pelanggan, yang menyebabkan air tetap tercatat mengalir di meteran.

“Kami akan kirim tim ke lapangan untuk memeriksa satu per satu. Kalau memang terbukti kesalahan dari sistem kami, tentu akan kami perbaiki dan sesuaikan tagihannya,” tegas Ali.

Sementara itu, Manajer Teknik PDAM Tirta Patriot, Lumar, menambahkan bahwa pihaknya juga sedang memperkuat jaringan pipa distribusi baru dengan sistem interkoneksi dari jalur seberang untuk menambah tekanan air di wilayah Bekasi Utara.

Baja juga:  Remaja di Bekasi Nyaris jadi Korban Jambret Modus Tanya Alamat

“Dulu hanya satu sumber, sekarang dua. Jadi tekanannya akan lebih kuat dan distribusi ke pelanggan lebih merata,” kata Lumar.

Warga Berharap Janji Tak Sekadar Angin Surga

Meski PDAM telah berjanji air akan segera mengalir, sebagian warga masih memilih menunggu dengan waswas. Mereka berharap krisis serupa tidak terulang lagi, apalagi di tengah harga bahan pokok yang kian naik.

“Kita sudah capek dijanjiin. Dulu juga pernah dibilang minggu depan normal, ternyata enggak. Sekarang mudah-mudahan beneran,” ucap Samsudin (55), warga lainnya.

Samsudin mengaku, selama dua bulan terakhir keluarganya harus mengangkut air dari sumur tetangga sejauh 200 meter hampir setiap hari. “Kalau malam, giliran anak saya yang ambil air. Sudah kayak zaman dulu,” tuturnya getir.

PDAM Diminta Lebih Transparan

Beberapa tokoh masyarakat menilai, PDAM perlu lebih transparan dalam menyampaikan jadwal perbaikan dan kondisi distribusi air. Dengan begitu, warga bisa menyesuaikan kebutuhan dan tidak merasa dibiarkan tanpa kejelasan.

“Kalau memang ada perbaikan atau gangguan, informasikan secara terbuka. Jangan warga tahu setelah dua minggu airnya mati,” kata Rahmat, Ketua RW setempat.

Sebagai langkah akhir, Ali Imam memastikan PDAM Tirta Patriot akan terus memantau kondisi lapangan hingga seluruh pelanggan kembali mendapat suplai air normal.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semua petugas sedang bekerja siang dan malam agar air segera mengalir lagi. Mudah-mudahan, Senin depan Bekasi Utara bisa tersenyum kembali,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *