V Health

Bahas Stunting, Kemendukbangga Lakukan Pendataan, Sekaligus Edukasi MBG 3B

119
×

Bahas Stunting, Kemendukbangga Lakukan Pendataan, Sekaligus Edukasi MBG 3B

Sebarkan artikel ini
Menteri Mendugbangga Wihaji foto bersama ratusan kader Posyandu dan PKK Kota Bekasi

Venomena.id – Salah satu program prioritas nasional adalah pemberian Makan Bergizi Gratis bagi kelompok 3B (Ibu Hamil-Bumil, Ibu Menyusui-Busui, dan Balita non-PAUD).

Program ini melibatkan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama Badan Gizi Nasional.

“Perintah Presiden kepada saya bahwa ini generasi masa depan, (beri juga) makanan bergizi gratis khusus 3B,” jelas Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, saat bertemu 500 peserta Edukasi dan Sosialisasi Percepatan Penanggulangan Stunting. Acara ini berlangsung di Bekasi, Jawa Barat, Rabu 22 Oktober 2025.

Dihadapan ratisan kader PKK dan kader Posyandu, Menteri Wihaji memberi penekanan bahwa MBG 3B juga merupakan program pemberian makanan gizi untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Kekurangan asupan gizi menjadi salah satu penyebab stunting. Stunting juga disebabkan masalah sanitasi, air bersih, pernikahan dini.

Baja juga:  Peringatan Hari AIDS Sedunia, Pentingnya Komunitas Edukasi Masyarakat Guna Tekan Angka Penderita AIDS

“Harapannya, minimal salah satu penyebab stunting kita selesaikan, di antaranya melalui asupan gizi dengan program MBG 3B yang diperintahkan bapak Presiden kepada saya,” jelas Wihaji.

Tugas yang diberikan Presiden kepada jajaran Kemendukbangga/BKKBN, menurut Menteri Wihaji, khusus terkait dengan penyediaan data, pendistribusian MBG, dan evaluasi. “Sekaligus mengedukasi pentingnya asupan gizi bagi bumil, busui, dan balita non-PAUD,” tambah mantan Bupati Batang ini.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI-2024), prevalensi stunting nasional mencapai 19,8%. Sementara di Jawa Barat, penurunan stunting cukup signifikan di antara provinsi lainnya, atau turun 5,8% dari 21,7% pada 2023 menjadi 15,9% di 2024.

Kenapa Jawa Barat penting? Karena jumlah penduduk Indonesia terbanyak ada di Jawa Barat. “Karena itu, penurunan stunting bagian yang akan kita kerjakan bareng-bareng. Termasuk bersama ibu Rany selaku anggota Komisi IX DPR RI,” imbuhnya.

Baja juga:  Pentingnya Menjaga Pertumbuhan dan Gizi Anak Cegah Paparan Penyakit Pernapasan

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Rany Fahd Arafiq, mengapresiasi upaya Kemendukbangga/BKKBN yang telah banyak berinovasi menurunkan angka prevalensi stunting dari 30,8% pada 2018 menjadi 19,8% di tahun 2024.

Menurutnya, permasalahan stunting pada anak bukan hanya soal tinggi badan yang tidak ideal alias pendek dibanding umurnya. “Ternyata dengan terjadinya stunting juga ikut menurunkan daya tahan tubuh, menurunkan kecerdasan serta menurunkan harapan hidup anak Indonesia yang kita tahu akan menjadi masa depan sumber daya manusia Indonesia berkualitas,” ungkap Rany.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Walikota Bekasi yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Drs. Junaedi dan Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Faisal SE.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *