Venomena.id – Polemik terkait video Direktur Utama Perumda/PDAM Tirta Patriot, Ali Imam Fariyadi atau Aweng, yang tertidur saat rapat bersama Pansus 8 DPRD Kota Bekasi akhirnya memasuki babak baru. Setelah sempat memberi penjelasan bahwa kejadian tersebut bukan hal yang disengaja, Aweng kini secara terbuka mengakui kelalaiannya dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pansus 8 di Gedung DPRD Kota Bekasi, Senin (1/12). Di hadapan awak media, Aweng tampak lebih terbuka dan menegaskan bahwa dirinya memang melakukan kesalahan.
“Saya secara pribadi mengakui dan memohon maaf atas kelalaian saya tertidur saat rapat kemarin, sehingga membuat gaduh publik,” ujar Aweng. Ia mengakui bahwa aktivitas perusahaan yang padat selama beberapa pekan terakhir membuat kondisinya kelelahan hingga tidak mampu menahan kantuk saat pembahasan penting terkait penyertaan modal BUMD dan Raperda BUMD tahun 2026.
Menurutnya, ia tidak bermaksud mengabaikan jalannya rapat. Namun, padatnya agenda kerja hingga larut malam membuat fisiknya drop. “Saya akui, saya lalai. Itu tidak saya sengaja. Tapi apapun alasannya, saya salah. Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Kota Bekasi,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi penegasan baru setelah sebelumnya ia sempat mencoba menjelaskan bahwa kondisi tertidur tersebut terjadi secara spontan dan karena faktor kelelahan semata. Meski begitu, perdebatan publik yang meluas membuatnya memilih bersikap lebih terbuka dan bertanggung jawab.
Sementara itu, Wakil Ketua Pansus 8 DPRD Kota Bekasi, Dariyanto, mengonfirmasi bahwa permintaan maaf tersebut telah disampaikan langsung kepada para anggota Pansus. Ia menilai langkah Aweng sudah tepat dan berharap kejadian ini menjadi momen perbaikan kinerja.
“Kita menilai kejadian ini luar biasa menarik perhatian masyarakat. Permintaan maaf sudah disampaikan dan kami menerima itu. Harapan kami, PDAM Tirta Patriot bisa bekerja lebih maksimal lagi dan meningkatkan performa perusahaan dalam memberikan pelayanan air bersih,” ujar Dariyanto.
Meski sempat diwarnai insiden yang viral di media sosial, agenda pembahasan Raperda BUMD tetap berjalan. Pansus 8 memastikan proses penyusunan regulasi tersebut terus dikebut dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
Di sisi lain, publik menanti apakah insiden ini akan menjadi titik awal perubahan manajemen dan pelayanan di tubuh PDAM Tirta Patriot, mengingat kritik terhadap kinerja perusahaan air minum daerah tersebut kerap mencuat dalam beberapa bulan terakhir. Kini, setelah permintaan maaf disampaikan secara terbuka, masyarakat berharap langkah itu diikuti peningkatan nyata dalam layanan dan profesionalitas.









