V Health

Viral Keluh Kesah Ibu Yang Anaknya Alami Kerusakan Otak Saat Dirawat Oleh RS di Bekasi, Pihak RS Nyatakan Sudah Selesai Kasusnya

98
×

Viral Keluh Kesah Ibu Yang Anaknya Alami Kerusakan Otak Saat Dirawat Oleh RS di Bekasi, Pihak RS Nyatakan Sudah Selesai Kasusnya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Cerebral Palsy (Gambar: @PHSYIO_MOIZ)

Venomena.id – Jagat Maya sosial media kembali gempar dengan munculnya sebuah utas yang diunggah oleh seorang ibu, yang saat ini anaknya didiagnosa menderita Cerebral Palsy (kerusakan otak).

Utas ini muncul saat diunggah akun Instagram @septiwi93, yang diduga adalah orang tua dari sang anak. Dimana dalam akun tersebut menceritakan kronologi panjang awal mula terjadinya kerusakan otak saat dirawat di rumah sakit dan ditangani oleh seorang suster inisial S.

Dilansir dari Instagram @pikology yang ditulis @septiwi93, di akhir tahun 2024, tepatnya pada 8 Desember, terjadinya bencana yang sulit untuk dirinya bisa menerima kenyataan akan nasib anaknya.

Peristiwa ini dimulai pada 5 Desember 2024 sang anak menjalani rawat inap diagnosa pneumonia sesak, namun hasil ronsen paru anaknya kotor dan terpaksa jalani rawat inap dan berjalan lancar. Kemudian pada 7 Desember, infus anak lepas lantaran tertarik. Infus kembali dipasang dan di 8 Desember harus diberi antibiotik kembali.

Dipagi hari sekira pukul 10, pada 8 Desember, dokter visit mengunjungi anak yang sudah bisa berlarian dan mengatakan sehat dan bisa pulang. “Sudah sehat ya boleh pulang ya hari ini,” tulis @septiwi93 menirukan perkataan dokter.

Dihari yang sama pukul 12, sembari menunggu makan siang tiba akhirnya sang anak disuapin makanan RS. Nafsu makan anak lahap lantaran sebelumnya susah akibat sakit. Tiba tiba suster S datang dan mengatakan ada antibiotik yang harus dihabiskan sebelum pulang yang harus dimasukkan. Disinilah tragedi besar ini bermula. Suster sempat, maksa dan ditolak pihak orang tua dikarenakan anak sedang makan.

Baja juga:  Waduh Selokan Depan Kantor Dinkes Kota Bekasi Jadi Sarang Nyamuk, Kok Engga Peduli Tutup Mata??

“Suster itu bilang “antibiotik ini didobel ya bu harusnya untuk jam 3 sore dan jam 6 sore, karena adek mau pulang jadi kita masukkan semua sekarang, sekitar jam setengah 1 siang”. Anakku yang takut lalu minta gendong, tanpa aba-aba, tangan anakku ditarik dan dimasukkannya antibiotik itu lewat infus yang ada di tangan. Antibiotik pertama masuk, anakku gpp, pas masuk antibiotik kedua anakku teriak kesakitan, nasinya Masik ke jalur nafas,” tulis @septiwi93.

“Badannya biru seketika, dia henti nafas dan henti jantung disitu. Saat itu suster ga ngeh tapi suami yang sadar duluan dan bilang ini anak saya kenapa, suamiku berusaha mengeluarkan nasi dengan tepuk belakang punggungnya tapi kondisi anakku sudah lemah, akhirnya suster pun manggil dokter dan tim yang lain code blue seketika. Aku disuruh keluar ruangan karena anakku akan di RJP saat itu. Saat di RJP nasinya pun keluar tapi saturasi anakku hanya 60 yang mengharuskan masuk ICU dengan ventilator,” tulis @septiwi93 lagi.

Lebih jauh dalam utas @septiei93 mengungkap kondisi anak sempat dipindahkan dari gedung 4 ke gedung 1 karena harus masuk ICU. Dirinya bersama suami saat itu sangat terpukul dan kebingungan tanpa bisa berbuat apa-apa.

“Akhirnya setengah 1 malam kami dipanggil dokter dan memberi tahu, anakku kejang sampai 3 kali. Setelah kejang itu dia ga sadar seminggu lebih dengan kondisi pakai ventilator, CT scan bilang katanya radang selaput otak, tes cairan otak nya alhamdullilah bersih ga ada kuman apapun di otak,” jelas nya lagi.

Baja juga:  Lomba Poco-poco Semarakkan Milad ke-38 Yayasan Waqaf Al Muhajirien Bekasi

Setelah 3 minggu dirawat di Picu Hermina, pihak RS akhirnya merujuk sang anak untuk dirawat di RSCM Jakarta.

“Aku ceritakan kronologi nya, CT Scan ulang di RSCM, hasilnya bukan radang selaput otak tapi hipoksia atau kekurangan oksigen di otaknya yang menyebabkan dia kejang,” papar @septiwi93.

Menurut @septiwi, bahwa anaknya kekurangan oksigen selama 10 menit. Otak mengalami kerusakan yang menyebabkan jadi cerebral palsu.

“Hancur hati ku, anakku yang tadi nya sudah lari, sekarang hanya tiduran bahkan ga bisa merespon,” tulisnya lagi dengan perasaan sedih yang tiada terkira.

Atas kejadian ini, @septiwi93 sempat membuat laporan kepada pihak RS Hermina dan dipertemukan dengan perwakilan RS. Pihaknya meminta pertanggungjawaban akan tetapi hingga kini tak ada tanggung jawab.

Terkait viralnya utasan ini disosial media, pihak RS Hermina yang di konfirmasi melalui salah satu staf kehumasan menyatakan bahwa persoalan ini sudah ditindak lanjuti.

“Walaikumsalam pak, sudah ditindak lanjuti pak. Pasien nya juga sudah take down koq. Sudah tidak ada masalah,” tulis Maria Ulfah dalam keterangannya melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat 5 Desember 2025.

Saat awak media meminta wawancara lebih dalam bahwa kasus anak ini sudah viral dan diperlukan keberimbangan fakta, pihak staff humas RS Hermina tidak lagi merespon.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *