Venomena.id – Geger adanya 10 WNI terdaftar menjadi tentara bayaran membela Ukraina saat perang melawan Rusia. Data ini diunggah oleh pihak Kementerian Pertahanan Rusia.
Beda dengan pernyataan pemerintah Indonesia, Migrant Watch menyakini informasi tersebut dapat dipercaya.
“Intelijen Rusia adalah intelijen terbaik di dunia. Saya menyakini data intelijen tersebut valid. Tapi bukan berasal dari TNI,” ujar Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan ke media venomena.id, Jakarta, Senin 18 Maret ,2024.
Menurut Aznil Tan, 10 WNI menjadi tentara bayaran pembela Ukraina tersebut direkrut dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlantar di Polandia.
“Bisa jadi mereka itu direkrut dari PMI kaburan di Polandia. Biasanya di Eropa itu cenderung merekrut tentara dari orang-orang ilegal atau korban perbudakan,” jelasnya.
Lebih lanjut Aznil Tan meminta pihak intelijen Indonesia untuk menyelusuri lebih lanjut atas informasi tersebut.
“Pihak intelijen Indonesia harus telusuri keberadaan 10 WNI tersebut. Saya menyakini mereka itu korban perdagangan orang. Tidak mungkin karena ideologis, dan tidak ada juga hubungan emosional yang kuat warga Indonesia dengan Ukraina,” jelasnya menambahkan.
(rdk/rdk)