MEGAPOLITAN.ID – Lebih dari 3.618 hektare area persawahan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.
Area terdampak tersebar di 21 dari 23 kecamatan. Sedangkan dua kecamatan yang tidak terdampak kekeringan, yakni Tambun Selatan dan Cikarang Pusat.
“Kita terima data per 16 Agustus 2023 itu ada 3.618,5 hektare yang terdampak kekeringan di 21 kecamatan,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Embang Lesmanasari, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, ribuan hektare sawah mengering lantaran tak mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi.
Hal ini tentunya dapat berimbas pada gagalnya panen padi para petani jika bencana kekeringan terus berkepanjangan.
“Saat ini (usia tanam) antara 30 sampai 40 hari, jadi masih masuk tanam. Kalau kondisi seperti ini berkepanjangan, maka akan gagal tanam,” ujar Eem.
Eem mengaku Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari cara memenuhi pasokan air di area persawahan terdampak.
“Kita sudah mengadakan rapat dengan komisi irigasi, ada PJT II Jatiluhur, BBWS dan PSDA Bidang Pengairan. Juga sudah melakukan mitigasi ke yang memiliki kewenangan untuk memberikan air,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Eem, pihaknya juga menggenjot perbaikan saluran air di setiap kecamatan yang mengalami pendangkalan.
“Petani juga melakukan padat karya ketika ada pendangkalan pada aliran air sekunder untuk lahan sawah. Ya semoga dampak kekeringan ini tidak berkepanjangan,” imbuhnya.
(wks/ovy)