V News

Pengawas Pemilu Penting Memahami Geografis Wilayah

209
×

Pengawas Pemilu Penting Memahami Geografis Wilayah

Sebarkan artikel ini
(Ilustrasi)/Net

Venomena.id – Direktur Eksekutif Human Studies Institute menilai bahwa dalam pelaksanaan pemilu perlu dilakukan pemahaman tentang geografis daerah serta berkompeten.

“Kunci penting dalam pelaksanaan pilkada yang utama adalah pemahaman geografis mengenai wilayah Jakarta bagi semua pihak yang terlibat, terutama bagi petugas penyelenggara dan pengawas pemilu,” ujar Direktur Eksekutif Human Studies Institute Rasminto dalam paparannya saat menjadi narasumber kegiatan pengawasan bagi pengawas di Bawaslu Jakarta, Senin 10 Juni 2024.

Lebih jauh dikatakan Rasminto, atmosfer politik Jakarta tergolong kompleksitas. Sebab, menjadi barometer nasional dan kepadatan penduduknya juga tinggi.

Baja juga:  Nasabah Ancam Tempuh Jalur Hukum, PT TAF Diduga Lakukan Pemblokiran Sepihak dan Kenakan Denda Rp 10,8 Juta

“Kondisi demografis yang heterogen serta keragaman sosial, ekonomi dan berasal dari berbagai latar belakang dengan kepentingan politik yang beragam dapat memicu berbagai bentuk pelanggaran,” tegasnya.

Untuk itu, penting bagi penyelenggara dan pengawas untuk memahami faktor geografis lantaran mempengaruhi berbagai aspek dalam proses pemilihan.

“Mulai dari pemutakhiran data pemilih dengan objek utamanya adalah data kependudukan, distribusi logistik pemilu, penentuan lokasi tempat pemungutan suara (TPS), hingga pengawasan distribusi surat suara,” jelasnya lagi

Lebih jauh dikatakan Rasminto, penyelenggara pemilu dapat memastikan semua tahapan pilkada berjalan lancar apabila memiliki pemahaman geografis yang mendalam. Apalagi, jika semua pemilih bisa menggunakan hak pilihnya sesuai asas demokrasi. temuan dan laporan dugaan pelanggaran pemilihan menjadi tolok ukur kinerja pengawas pemilu.

Baja juga:  Viral Jembatan Apung Desa Kandang Pemalang, Diduga Belum Kantongi Izin Resmi

“Temuan dan laporan dugaan pelanggaran pemilihan menjadi tolok ukur kinerja pengawas pemilu. Selain itu, juga pemahaman regulasi pilkada yang berbeda dengan regulasi pemilu sehingga kemampuan teknis dalam penyusunan laporan hasil pengawasan pemilu jadi hal penting yang harus dikuasai,” bebernya.

Rasminto berharap ada penguatan kompetensi dan penguasaan kewilayahan panitia ad hoc. Pangkalnya, menjadi salah satu modal penting terlaksananya pilkada secara berkualitas.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *