Venomena.id – Viral video unggahan di akun media sosial tik tok atas nama @perisaikebenarannasional terkait kasus pelajar putri yang masih duduk di bangku SMP Kelas 2 (sekarang 8) yang melahirkan anak berkelamin perempuan, sementara terduga pelaku adalah anak oknum polisi aktif yang saat itu masih sekolah dibangku SMA kelas 1.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 55 detik saat dilihat redaksi, Rabu 12 Juni 2024, memperlihatkan adanya 6 orang yang terlihat dalam layar. Dari 5 orang tersebut, 2 pria berbaju putih dan 3 perempuan, serta 1 balita yang ada dalam gendongan terduga korban.
Terjadi dialog antara ke 5 orang tersebut terkait kasus yang tengah terjadi. Salah satu pria yang berbaju putih dengan peci menanyakan apakah sudah membuat laporan di Polres Metro Bekasi Kabupaten Bekasi dan apakah sudah di terima dan sudah divisum.
“Sudah diterima, pasal Tindak Pidana Kejahatan Perlindungan Anak UU nomor 17 Tahun 2016 Pasal 81,” jawab pria muda berbaju putih tersebut.
Pria berpeci kemudian manyakan kepada terduga korban, apakah masih ada ayang beb, suaranya yang kenceng dong.
“Engga,” jawab terduga korban.
Komunikasi pun dilanjutkan apakah menyesal. Dan kemudian pria berpeci menanyakan kembali apakah selama kamu dalam keadaan hamil apakah pacar kamu membantu.
“Engga pernah,” jawab terduga korban lagi
Pertanyaan pun kembali dilanjutkan dengan pertanyaan apa pekerjaan orang tuanya.
“Dia polisi,” dijawab sosok yang diduga ibu korban.
Ibu korban juga menjawab dan menambahkan bahwa, orang tua laki-laki pernah datang satu kali.”Katanya mau tanggung jawab,” ujar ibu terduga korban lagi.
Ibu terduga korban kembali menambahkan bahwa orang tua pelaku yang perempuan bahkan meminta untuk digugurkan.
“Pertama saya datang ke rumah nya, suruh digugurin,” jelas ibu terduga korban lagi.
Sosok pria berbaju putih dan berpeci kembali menyambung komunikasi nya bahwa untuk pengguguran tidak boleh, kan anaknya cantik. Kemudian pria berpeci ini juga menanyakan apakah menyesal dan saat itu kelas berapa saat hamil dan pria pelaku kelas berapa.
“Dikeluarin dari sekolah, kelas 2,” jawab korban lagi.
Pria berpeci kembali memperdalam, bahwa jika sang laki-laki pelaku saat itu masih umur 17 otomatis masih dibawah pengampuan orang tua.
“Seharusnya orang tua datang, paling tidak bertanggung jawab secara kemanusiaan. Diberikan susu, vitamin, lahirannya dibantu, dan minta maaf. Tapi sampe sekarang tidak,” jelas pria berpeci.
Terkait kondisi ini, pria berpeci telah melakukan pendekatan secara persuasif dengan meminta bantuan seorang oknum perwira polisi untuk berkomunikasi dengan oknum polisi orang tua terduga pelaku inisial AS sejak dua Minggu
“Sudah dicoba berkomunikasi oleh perwira tersebut kepada oknum. Tapi sudah dicoba ngomong tapi orang tua yang melakukan dari anak yang menggagahi anak ibu tidak pernah datang. Makanya saya laporkan,” beber pria berpeci.
Video cuplikan dari tik-tok ini pun beredar diberbagai aplikasi pesan sejumlah awak media di Bekasi dan tengah menjadi perbincangan.
Saat berita ini diunggah, video di upload pada 21 jam lalu dan telah dilihat sekitar 27 ribu penonton.
(rdk/rdk)