Venomena.id – Mantan Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata, bereaksi keras atas akan digelarnya sebuah acara yang disinyalir bernuansa LGBT.
Ariyanto menilai, Raden Ghani Muhamad sebagai Pj Wali Kota Bekasi menjadi sosok yang disalahkan atas lolosnya izin acara yang akan digelar di Bekasi Junction Mall, pada Kamis 26 September 2024
Bertajuk Rising The Queen, ajang itu banyak diyakini sebagai ajang eksistensi kelompok LGBT yang memang ditentang banyak kalangan masyarakat di Indonesia, juga di Kota Bekasi.
Kegiatan ini dianggap publik mencederai datangnya pesta demokrasi yaitu kontestasi Pilkada serentak, warga Kota Bekasi seolah dibuat gerah dengan adanya rencana acara tersebut.
“Saya sangat menyayangkan lagi-lagi kinerja Pj walikota bekasi yang sangat buruk dalam memimpin di kota bekasi. Sebagaimana tugas kepala daerah itu adalah menjaga dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat. (UU 23/2014 Pasal 65 ayat 1 b),” kata Ariyanto Hendrata, dalam pernyataannya kepada awak media, Rabu 25 September 2024.
Politisi muda Partai Gelora itu menilai Gani Muhamad ceroboh sebagai pemimpin di Kota Bekasi hingga acara yang akhirnya membuat resah itu membuat panas banyak elemen masyarakat.
“Hari ini ketentraman warga Kota Bekasi kembali terusik atau terganggu akibat kecerobohan pj walikota Bekasi. Dulu saat Ramadhan juga terjadi hal sperti ini. Kebijakan PJ Wali Kota yang membolehkan tempat hiburan buka selama Ramadhan akhirnya viral dan didemo masyarakat Kota Bekasi, ” ujarnya.
10 tahun menjadi wakil rakyat, Ariyanto bahkan ‘mangajari’ bagaimana seharusnya Gani Muhamad mengambil satu kebijakan.
“Semestinya PJ Wali Kota Bekasi memahami karakteristik warga Kota Bekasi, dan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa sebelumnya,” ucap Ariyanto.
Begitu jengkelnya, Ariyanto juga memberikan komentar pedas di kolom komentar Radio Dakta yang menampilkan sosok ‘Pak PJ’.
“Dimana integritas PJ Walikota Bekasi?” tulisnya dalam unggahan tangkap layar di Instagram tersebut.
(rdk/rdk)