Venomena.id – Publik mulai menyorot program dana hibah Rukun Warga (RW) yang gencar di janjikan oleh para Paslon Pilwalkot Bekasi.
Paslon RIDHO menjanjikan hibah RW sebesar 100 juta rupiah, sementara 500 juta dijanjikan oleh Paslon Risol. Lantas mana paling rasional dari janji ini?
Ketua pemenangan Paslon Ridho Kecamatan Rawalumbu, Darka, angkat bicara, Kota Bekasi dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sekitar 5,6 trilyun tidak akan mungkin dapat berjalan jika setiap RW diberikan dana hibah 500 juta. Hal ini karena masih ada belanja lain seperti belanja pegawai, belanja pembangunan, belanja kesehatan dan lainya.
“Bila mau berjanji harus yang realistis, kalo ujung nya pengajuan lewat musrembang yah sama aja bohong, kemarin sewaktu bimtek kami meminta anggaran 100 juta itu di jelaskan tentang bagaimana realisasinya, dan tim Ridho clear bisa menjelaskan tentang apa dan bagaimana 100 juta itu akan di berikan,” jelas Darka saya bercerita dengan awak media, Rabu 23 Oktober 2024.
Lanjut Darka, yang kemudian mengkritisi janji Paslon Risol, janji 500 juta tidak pernah dijelaskan tentang bagaimana uang itu akan masuk ke RW.
“Saya cuma mau menegaskan, bahwa betul politik itu bicara tentang janji, tapi berjanji nya yang beneran bisa di realisasikan dong,” tukasnya dengan tajam.
Sementara Tirya tokoh masyarakat wilayah Kelurahan Pengasinan, mengatakan bahwa jika ingin mencontoh program Pasangan Tri Adhianto – Abdul Harris Bobihoe (Ridho) harus juga di lakukan penghitungan yang matang, jangan sampai terkesan menjadi janji palsu.
“Jangan karena pengen menjiplak dan terkesan kalah program akhir nya paslon lain memberikan janji-janji yang tidak masuk akal. Coba bikin program yang beneran bisa di realisasikan,” ucap Triya.
Calon Wali Kota lanjut Triya, agar berfikir sebelum berjanji pada rakyat. Calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara dinilai tidak memahami kebutuhan prioritas masyarakat.
Triya membeberkan, apa yang disampaikan di beberapa lokasi saat berkampanye sungguh tak masuk akal. Setelah sebelumnya menjanjikan 500 Juta setiap Rukun Warga (RW), sekarang kembali menjanjikan pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) di setiap Kecamatan.
“Padahal dirinya sudah beberapa periode menjabat anggota DPRD Kota Bekasi dan bahkan menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Ini menandakan bahwa dalam menggaet suara pemilih dirinya tidak mampu menghitung dan memahami alokasi anggaran dan kebutuhan prioritas warga,” tegas Triya.
(rdk/rdk)