V News

Konstituennya Alami Penutupan Akses Jalan, Anggota DPRD Kota Bekasi Bertindak

66
×

Konstituennya Alami Penutupan Akses Jalan, Anggota DPRD Kota Bekasi Bertindak

Sebarkan artikel ini
Rizki Topananda, Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bekasi

Venomena.id – Mendapati jalan akses ditutup akibat pembangunan cluster perumahan Sumarecon, Bekasi Utara. Salah satu anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi PKB Bergerak cepat menampung aspirasi warga.

Saat hadir di agenda Jejaring Aspirasi Masyarakat (Reses) sesi dua di wilayah RW 03, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara pada, Rizki Topananda, mendengar dengan seksama masukan warga.

Salah satu warga bernama Amsar yang juga ketua RW 03 menyampaikan keluhan terkait penutupan akses jalan penghubung ke pusat kota akibat pembangunan cluster Summarecon. Selama ini, warga Margamulya meminta jalan tersebut tidak di tutup sebagai jalur alternatif menuju pusat Kota Bekasi.

Baja juga:  Korban Penipuan Rudy Gunawan Merugi 78 Miliar, Berharap Aset Hasil Penipuan Bisa Kembali

“Jalan itu satu-satunya jalur cepat kami ke pusat kota. Sekarang harus memutar jauh, menghabiskan lebih banyak waktu karena macet di depan sekolah,” ungkap Amsar, dalam sesi tanya jawab, Rabu.

Menanggapi aspirasi tersebut, anggota DPRD Rizki Topananda yang juga ketua DPC PKB ini berjanji akan menindaklanjuti masalah ini dengan mencari titik di mana permasalahannya.

” Ini menyangkut hak warga. Kami akan meminta penjelasan resmi dari developer dan memastikan ada solusi yang adil,” jelas Rizki.

Baja juga:  Kota Bekasi Sabet Tiga Penghargaan Sekaligus di Ajang Anugrah Philothra 2023

Rizki mendorong agar dilakukan pertemuan antara perwakilan warga, developer, dan pemerintah setempat untuk mencari jalan tengah.

“Biar bagaimana pun ini fokus utamanya untuk kemaslahatan bersama bukan hanya satu atau dua pihak, yang diuntungkan atau dirugikan,” imbuhnya.

Papar Rizki, tidak ada perbedaan dalam hal sosial antara warga yang tinggal di perkampungan atau di perumahan semua sama warga negara memiliki hak yang sama di mata negara,.

“Tidak ada perbedaan dalam proses kehidupan di masyarakat tidak ada menengah ke atas ataupun menengah ke bawah,” jelas Rizki. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *