Venomena.id – GOBER Community bersama Gerakan Nasional ’98 (GN’98) menyatakan sikapnya pengemudi transportasi online (ojol/driver) saat ini adalah bentuk eksploitasi struktural yang tidak boleh lagi diabaikan oleh negara.
“Driver hanya menerima survival income, bukan living wage. Mereka bekerja keras dengan risiko tinggi, tapi tanpa jaminan kesehatan, pensiun, maupun perlindungan hukum. Negara tidak boleh membiarkan eksploitasi struktural ini terus berlangsung,” tegas Dodi Ilham, Presiden GOBER Community, dalam keterangan resmi yang diterima awak media, Rabu 17 September 2025.
Gober Community bersama GM 98 menilai bahwa aksi digelar berdasar sejumlah analisa Akibat kegagalan advokasi selama ini.
Distorsi representasi oleh aktor yang mengaku mewakili driver namun sejatinya membawa agenda lain. Asimetri informasi, di mana regulator lebih sering menerima data versi aplikator daripada fakta lapangan. Fragmentasi komunitas driver, yang dimanfaatkan untuk melemahkan posisi tawar.
Ada sejumlah solusi yang ditawarkan oleh organisasi komunitas dengan membangun Koperasi Pekerja, Sertifikasi Kompetensi dan Blockchain & Desentralisasi Teknologi.
GOBER Community bersama GN’98 mendorong lahirnya Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Platform Digital yang berbasis tiga pilar tersebut.
“Kami datang bukan hanya untuk menuntut, tapi membawa solusi konkret: koperasi pekerja sebagai basis ekonomi, sertifikasi kompetensi sebagai basis legal, dan blockchain sebagai basis teknologi. Inilah jalan konstitusional yang kami tawarkan agar Indonesia adil bagi pekerja digital,” tutup Dodi Ilham.
