Venomena.id – Kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara bukan hanya di topang oleh kesehatan kendaraan. Namun kondisi jalan raya juga menjadi faktor utama seorang pengemudi selamat sampai tujuan.
Ruas jalan raya Kalimalang, Kota Bekasi, merupakan ruas jalan utama bagi warga beraktifitas baik menuju Jakarta maupun ke Bekasi. Kondisi jalan Kalimalang khususnya sisi selatan kini jadi sorotan warga lantaran aspal jalan yang tidak rata, bergelombang dan tentunya banyak lubang.
Kondisi memprihatinkan ruas Kalimalang sisi selatan menuju Jakarta ini terpantau persis di depan pusat perbelanjaan Mall Metropolitan hingga Pasar Sumber Artha Bekasi Barat. Bagi pengendara yang setiap hari melintas Kalimalang sisi selatan akan mendapati bagaimana ruas jalan ini sangat tidak nyaman dan membahayakan .
Pengendara harus ekstra hati-hati saat memacu kendaraan, lantaran dalam jarak beberapa meter akan banyak ditemukan lubang, ruas jalan bergelombang, bahkan kontur jalan yang berbeda tinggi. Tak hanya siang hari, di malam hari pengendara juga dipaksa untuk super ekstra berhati-hati selain kerusakan jalan, penerangan lampu jalan juga tidak memadai
“Harus hati-hati mas kalau mau ke Jakarta lewat Kalimalang depan mall MM sampai Jakarta timur,” ungkap Novan Santoso, seorang pekerja di Jakarta yang setiap hari melintasi Kalimalang, saat di temui di seputaran ruas Kalimalang Galaxy, Bekasi Selatan, Selasa 7 Oktober 2025.
Dengan kondisi jalan yang sangat tidak nyaman ini, menurut Novan, bisa berimbas pada keselamatan dan kerusakan kendaraan.
“Saat melaju, tiba-tiba saya harus ngerem, hindari lubang. Jika tidak dapat ngerem terpaksa menghantam gundukan. Ini kan bisa membuat shock motor ancur yaa,” paparnya.
Diketahui memang, ruas jalan Kalimalang sisi selatan belum lama menjadi titik proyek galian pipa perusahaan air minum milik DKI Jakarta. Kini paska proyek galian tuntas, tinggalah kerusakan jalan di hampir sepanjang jalan dari kota Bekasi hingga perbatasan Jakarta Timur.
Meski telah proyek galian rampung, perbaikan jalan seolah hanya sebuah istilah menggugurkan kewajiban. Hal ini lantaran perbaikan terkesan aka kadarnya agar lubang tertutup saja.
“Habis digali macet parah, sekarang rusak ga halus kalau melintas di Kalimalang arah ke Jakarta,” cetus Anggara Sukma, pengemudi mobil yang berbincang dengan Venomena.id di kawasan Caman, Pondok Gede.
Anggara menceritakan, bagaimana dirinya harus menurunkan laju mobilnya jika tidak ingin alami kerusakan saat melintas. Ia mengeluh memang merasa sangat tidak nyaman melintas di Kalimalang.
“Bagaimana lagi yaa, mau tidak mau melintas di Kalimalang ini kalau harus ke Jakarta. Ini jalur utama saya kalau daribarah Pekayon,” jelasnya seraya pasrah.
Anggara menyoroti titik kerusakan yang persis didepan Mall Grand Metropolitan, dimana titik itu sulit dibayangkan kondisi jalan yang tak nyaman tersebut.
“Kacau kalau sudah masuk Grand Metropolitan, beton ditambak tapi ada yang nyambung, lubang lagi, trus ada menonjol. Itu gimana yaa maksudnya, diperbaiki tapi ko ngasal,” keluh Anggara.
Dua warga dan pengendara ini mungkin mewakili ribuan keluh kesah masyarakat. Dimana fasilitas umum yang seharusnya didapat warga secara baik, namun hanya sebuah angan-angan.
Publik hanya bisa berharap, bahwa perbaikan infrastruktur jalan ini tidak sekedar memenuhi kewajiban seperti dalam memberikan sedekah. Perbaikan fasilitas umum merupakan hak warga negara untuk didapatkan setiap saat.
Warga hanya berharap dinas dinas pemerintah terkait yang menjadi tanggung jawabnya untuk segera merealisasi perbaikan infrastruktur secara maksimal baik dari segi kualitas bahan dan metode pengerjaan.
(rdk/rdk)
