V News

Air Keruh, Anggaran Pun Keruh? Dua Laporan Mengguncang Perumda Tirta Patriot Bekasi

107
×

Air Keruh, Anggaran Pun Keruh? Dua Laporan Mengguncang Perumda Tirta Patriot Bekasi

Sebarkan artikel ini
Sumantri, GRIB Jaya Bekasi

Venomena.id – Isu soal air bersih di Kota Bekasi kini bukan lagi sekadar keluhan warga. Dua laporan berbeda dalam sepekan terakhir membuat publik menyorot tajam kinerja Perumda Tirta Patriot, penyedia layanan air minum milik pemerintah daerah.

Pertama, datang dari organisasi Pemuda Peduli Air Minum Indonesia (PPAMI). Mereka membawa sampel air pelanggan Tirta Patriot yang keruh dan berbau ke laboratorium PAM Jaya Jakarta untuk diuji secara independen.

Kedua, laporan dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB Jaya) yang melaporkan dugaan penyimpangan anggaran pengelolaan air baku ke Kejaksaan Negeri Bekasi.

Dua peristiwa itu seperti dua sisi dari mata uang yang sama: kualitas air dan kualitas pengelolaan.

 

Air Pelanggan Keruh, Uji Laboratorium Bicara

Langkah PPAMI berawal dari banyaknya aduan warga di Perumahan Alinda, Kelurahan Kali Abang Tengah, Bekasi Utara. Mereka mengeluh air PDAM yang keruh, terutama saat malam hari. Ketua Umum PPAMI, Garisah Idharul Haq, mengaku ingin memastikan kondisi itu lewat uji laboratorium yang objektif.

“Kami ingin hasil yang ilmiah, bukan sekadar asumsi warga,” ujar Garisah, Rabu (12/11).

Hasil uji awal yang diterima PPAMI dari PAM Jaya menunjukkan temuan mengejutkan: tingkat kekeruhan (turbidity) air pelanggan melebihi ambang batas 5 NTU standar maksimal yang diatur dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023 tentang Kualitas Air Minum.

Baja juga:  Modus Pesan Nasi Bungkus, Pria di Bekasi Curi Ponsel Pedagang Warung

“Artinya, air tersebut tidak layak dikonsumsi langsung tanpa pengolahan tambahan,” tegas Garisah.

Ia berharap temuan ini menjadi alarm bagi pengelola Tirta Patriot untuk memperbaiki sistem distribusi dan pengawasan kualitas air.

Sayangnya, hingga berita ini ditulis, manajemen Perumda Tirta Patriot belum memberikan tanggapan resmi.

 

GRIB Jaya Laporkan Dugaan Penyimpangan Anggaran ke Kejaksaan

Belum reda soal kualitas air, giliran GRIB Jaya Kota Bekasi yang datang membawa laporan resmi ke Kejaksaan Negeri Bekasi, Senin (11/11). Dalam surat bernomor 047/LPG/GRIBJAYA-BKS/XI/2025, GRIB menuding adanya dugaan penyimpangan anggaran pengelolaan air baku di tubuh Tirta Patriot.

Menurut Ahmad Sumantri, Sekretaris DPC GRIB Jaya Bekasi, laporan ini berangkat dari hasil uji laboratorium yang sama air pelanggan ternyata tidak memenuhi baku mutu nasional.

“Kalau anggaran pengelolaan sudah besar tapi hasilnya air tetap keruh, wajar masyarakat bertanya, ada apa dengan pengelolaan dana di Tirta Patriot?” ujarnya.

Ahmad menegaskan, laporan itu bukan tudingan sembarangan, melainkan dorongan moral agar aparat penegak hukum memeriksa dan mengaudit mekanisme pengelolaan dana BUMD tersebut.

Selain laporan resmi, GRIB juga melampirkan aduan masyarakat dari berbagai wilayah mulai dari air berbau, keruh, hingga tekanan air yang lemah di beberapa perumahan.

Baja juga:  Bawaslu Kota Bekasi Terus Dalami Kasus Dugaan Money Politic Dimasa Tenang Oleh Sejumlah Oknum Caleg Golkar

“Kami ingin pemerintah daerah turun tangan. Jangan biarkan warga terus membeli air galon karena air rumahnya tak bisa diminum,” tambah Ahmad.

 

Publik Menunggu Jawaban

Dua laporan dari dua organisasi berbeda ini membuat Perumda Tirta Patriot berada di bawah sorotan tajam.
Selain diminta memperbaiki kualitas air, perusahaan pelat merah itu juga harus menjawab pertanyaan soal pengelolaan anggaran dan tanggung jawab publik.

Menurut regulasi, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), penyelenggara air minum daerah wajib menjamin kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air yang disalurkan ke pelanggan.

Sementara itu, warga berharap agar Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD ikut mengawasi kinerja Tirta Patriot secara transparan.

“Air adalah kebutuhan dasar, bukan barang mewah,” kata salah satu warga Bekasi Utara yang enggan disebut namanya.

“Kalau sampai air keruh terus, kami jadi ragu mau mandi, apalagi minum,” ujarnya

 

Air dan Kepercayaan yang Sama-Sama Perlu Dijernihkan

Kini, bukan hanya soal air yang perlu dijernihkan, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap badan usaha milik daerah itu. Dua laporan berbeda ini menjadi sinyal bahwa warga Bekasi tidak lagi mau diam ketika layanan dasar terganggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *