V News

Debu Hitam Selimuti Medan Satria: Warga Teriak Terganggu, Rawan Terkena Penyakit Pernapasan

110
×

Debu Hitam Selimuti Medan Satria: Warga Teriak Terganggu, Rawan Terkena Penyakit Pernapasan

Sebarkan artikel ini

Venomena id – Warga di RW 04, khususnya RT 03/04 Kaliabang Bahagia, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, mengeluhkan hujan debu hitam yang sudah tiga minggu terakhir menyelimuti lingkungan tempat tinggal mereka. Debu misterius itu diduga berasal dari cerobong industri di sekitar lokasi, salah satunya pabrik yang menggunakan bahan bakar batu bara.

Firman, salah satu warga yang terdampak, memperlihatkan kondisi rumahnya setiap pagi. Usai salat Subuh, ia mendapati lantai, jendela, hingga kap mobil kembali dipenuhi serbuk hitam kasar meski sudah ia bersihkan sebelum tidur.

“Ini kasar sekali, seperti pasir debu. Setiap pagi pasti ada lagi. Belum ada perubahan sama sekali, padahal sudah tiga minggu,” keluhnya dalam rekaman video yang ia bagikan dari rumahnya di No. 69, Jalan H. Neren, Kelurahan Pejuang, Jumat (14/11).

 

Warga Resah, DLH Sudah Turun, Tapi Sumber Belum Jelas

Lurah Pejuang, Suhendra, mengonfirmasi laporan warga tersebut. Ia mengaku menerima aduan sejak tiga minggu lalu dari dua wilayah yang terdampak cukup parah: Kampung Rawa Bambu dan Kaliabang Bahagia, meliputi beberapa RW terdampak

Baja juga:  Detik-detik Penangkapan Tersangka Teroris ISIS di Kota Bekasi

Menurutnya, debu yang menempel di jendela, lantai, hingga perabotan warga memang sangat mengganggu sehingga warga terpaksa menggunakan masker di rumah.

“Setiap pagi pasti ada yang nempel. Kalau pintunya kebuka, debu bisa masuk ke dalam rumah. Memang sangat mengganggu aktivitas warga,” kata Suhendra saat diwawancarai.

Ia menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi melalui PPLH sudah turun memantau lokasi dan mengambil data lapangan. Hasil awal menunjukkan memang terdapat debu hitam, namun DLH belum memastikan pabrik mana yang menjadi sumber pencemaran.

“Di wilayah kami banyak perusahaan yang pakai bahan bakar batu bara dan punya cerobong tinggi. Tapi untuk menentukan sumbernya, itu kewenangan penuh DLH. Kita tunggu hasil analisanya,” ujar Suhendra.

 

Diduga Berasal dari Cerobong Pabrik

Warga menyebut dugaan kuat mengarah pada industri yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Beberapa warga juga menyinggung pabrik besar di sekitar Kaliabang yang memiliki cerobong, seperti PT Wings Food (Mie Sedaap) maupun PT BKP, meski belum ada bukti resmi yang menguatkan. Total terdapat 8 pabrik industri di wilayah kelurahan Pejuang, Medan Satria.

Baja juga:  Sejumlah Persoalan Jadi Sorotan Anggota DPRD Untuk Diperjuangkan

DLH disebut sedang memeriksa laporan semester perusahaan, termasuk catatan emisi cerobong.

 

Debu Muncul Misterius pada Malam Hari

Suhendra menambahkan, debu hitam biasanya muncul ketika warga sedang tidur.

“Kalau siang nggak ada. Biasanya malam kayaknya keluar. Jadi paginya baru kelihatan numpuk,” tuturnya.

Ia mengimbau warga tetap menjaga kesehatan dan menutup rapat rumah pada malam hari dan tetap menggunakan masker sambil menunggu kepastian dari DLH.

Firman berharap pemerintah segera mengungkap sumber pencemaran dan menindak perusahaan yang tidak patuh aturan.

“Mudah-mudahan cepat ditangani. Ini sudah mengganggu kesehatan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, DLH Kota Bekasi belum merilis pernyataan resmi terkait hasil pemeriksaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *