Venomena.id – DPR Thailand resmi dibubarkan oleh sang Raja Maha Vajoralongkom melalui dekrit kerajaan pada Jumat 12 Desember 2025.
Pembubaran ini menyusul permintaan Perdana Menteri Anutin Charnvirakul di tengah ketidakstabilan politik.
Langkah ini diambil setelah pemerintah gagal mencapai kesepakatan dengan Partai Rakyat terkait perubahan konstitusi dan terancam mosi tidak percaya.
“Pembubaran parlemen sebagai cara mengembalikan kekuasaan kepada rakyat, dengan pemilu dijadwalkan berlangsung 45–60 hari setelah dekrit diterbitkan, paling cepat Februari 2026,” ujar Perdana Menteri Anutin dilansir dari berbagai sumber, Minggu 14 Desember 2025.
Tekanan berat terhadap pemerintah, mulai dari konflik perbatasan Thailand–Kamboja yang menewaskan puluhan orang dan memicu pengungsian massal, hingga kritik atas kegagalan menangani banjir bandang di Thailand selatan yang menelan ratusan korban jiwa.
Hilangnya dukungan dari Partai Rakyat yang progresif serta posisi sebagai pemerintahan minoritas membuat Anutin menilai pemerintahannya tak lagi mampu berjalan stabil dan efektif.









