Venomena.id – Hal kurang enak di pandang di momen tahun ajaran baru 2025-2026. Dua ruang kelas siswa SDN 16 Kayuringin, Kota Bekasi, terpaksa harus belajar dengan lesehan layaknya sedang makan di restoran.
Kondisi memprihatinkan ini terpantau awak media di tengah hari pertama masuk sekolah, Senin 14 Juli 2025. Pihak sekolah mengaku, para siswa terpaksa lesehan lantaran bangku kursi alami kerusakan.
Untuk semua jumlah kelas 10 kita yang 4 kelas masih menggunakan kayu.Yanh dua kelas masih lesehan,” ungkap Jurmiati kepada awak media, Senin 14 Juli 2025..
Jurmiati mengatakan siswa terpaksa belajar lesehan dikarenakan terjadi kerusakan pada sejumlah meubleair akibat diterjang banjir.
“Alasanya itu paska banjir banyak sekali meubleair meja kursi siswa ataupun guru, lemari rusak,” jelas Kepala sekolah lagi.
Sejauh ini para siswa yang belajar dengan lesehan yaitu kelas 1 dan 3, dan telah berjalan sejak paska banjir besar lalu.
“Alhamdullilah proses belajar tetap berjalan, kita komunikasi dengan orang tua murid, mencari solusi terbaik agar belajar mengajar tetap berjalan, kita putuskan lesehan. Karena kalau menggunakan kursi tidak mungkin, karena kaki-kaki ada yang patah banyak. Akhirnya orang tua bersedia membawa meja dari rumah,” beberapa Kepala Sekolah lagi.
Kepala sekolah menambahkan, pihaknya sudah mengajukan proposal dan Dinas Pendidikan Kota Bekasi sudah menanggapi.
“Akan di proses di bulan Agustus,” tambahnya.
Kepala sekolah berharap, meubleair yang nanti akan diberikan lebih kuat dan bagus, hal agar jika terkena banjir lebih kokoh.
Sementara itu, Direktur Pemantau Kebijakan, Aznil Tan, pun turut angkat suara terkait masih adanya sekolah di kota maju namun masih harus belajar duduk lesehan
“Sangat disayangkan jika di Bekasi masih terjadi sekolah deprok (lesehan). Bekasi kan kota yang tak jauh dari Jakarta pusat pemerintahan. Kemana dana-dana yang diberikan. Kenapa lambat sekali penanganan demi generasi penerus,” tegas Aznil yang dihubungi melalui aplikasi pesan, Senin 14 Juni 2025.
Aznil pun mengecam, sangat tidak elok, di tengah kota masih terjadi. Apalagi kerusakan dikarenakan bencana.
“Bukannya dulu banjir besar beberapa bulan lalu banyak bantuan mengalir. Harusnya hal-hal penting untuk pendidikan di utamakan dikedepankan. Perlu dipertanyakan kinerja Disdik Kota Bekasi,” tegasnya.
(rdk/rdk)