V News

Calon Wakil Wali Kota dan Anggota DPRD Kota Bekasi Solihin “Cap Pemalas” Terhadap Pengangguran Tuai Kritik Keras Publik

337
×

Calon Wakil Wali Kota dan Anggota DPRD Kota Bekasi Solihin “Cap Pemalas” Terhadap Pengangguran Tuai Kritik Keras Publik

Sebarkan artikel ini

Venomena.id – Sikap Calon Wakil Wali Kota Bekasi, Solihin yang juga Anggota DPRD mengatakan pengangguran di Kota Bekasi dengan ‘Cap Pemalas’ menuai kritik publik.

Kordinator Mahasiswa Pemuda Bekasi (MPR), Syahridin mengatakan ‘Cap Pemalas’ kepada pengangguran seharusnya disematkan kepada Anggota DPRD yang cacat moral.

“Melihat banyaknya Anggota DPRD Kota Bekasi tidak hadir dalam Rapat Paripurna atau beberapa di antaranya malah kedapatan ada yang tertidur saat Rapat Paripurna berlangsung,” kata Syahridin dalam rilisnya, yang terima awak media, Minggu 4 Agustus 2024.

Syahridin menilai Solihin salah satu Anggota DPRD Kota Bekasi yang tidak peduli terhadap aspirasi masyarakat dalam menjalankan fungsi legislasinya apalagi dia mau memperjuangkan nasib pengangguran di Kota Bekasi.

Baja juga:  Sejumlah Persoalan Jadi Sorotan Anggota DPRD Untuk Diperjuangkan

“Contoh saat itu, ditengah jeritan pilu 250 Pekerja Harian Lepas (PHL) di Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi lantaran belum menerima gaji selama 7 bulan, seorang wakil rakyat Solihin justru membenarkan kebijakan Pj. Wali Kota Bekasi Raden Gani belum menandatangani pembayaran gaji PHL,” ujar syahridin

Dirinya menambahkan, Sholihin selaku Anggota DPRD Kota Bekasi Dapil 3 meliputi wilayah Bantargebang dia telah mengabaikan penderitaan nasib PHL Bantargebang, bagaimana dia mau mencoba peduli dalam pengentasan pengangguran di Kota Bekasi? Hal itu saja dia bak tutup mata,” tegas Syahridin.

Baja juga:  Temuan Sampah Medis Mengotori Kali Baru di Kota Bekasi

Selian itu, Syahridin juga memaparkan bahwa potensi pengangguran di Kota Bekasi juga akan semakin bertambah, dan dirinya menambahkan angka kemiskinan bisa bertambah dan ini jelas dikarenakan lemah nya Anggota DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Syahridin melanjutkan, bahwa peningkatan angka kemiskinan Kota Bekasi cukup membuktikan pemimpin daerahnya tak bekerja ikhlas dan cenderung hanya memikirkan kesenangan pribadinya saja

“Pemerintah tidak mendorong hilirisasi menciptakan lapangan kerja, dengan cara mengundang investor ke Kota Bekasi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bermutu dan berkelanjutan,” pungkasnya.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *