V News

Sidang KKEP Kasus Bos Prodia Memunculkan Fakta Baru Adanya Anggota Terlibat Terkait Kepemilikan Senpi

204
×

Sidang KKEP Kasus Bos Prodia Memunculkan Fakta Baru Adanya Anggota Terlibat Terkait Kepemilikan Senpi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi parade personil polisi

Venomena.id – Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap lima oknum anggota Polri yang terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terhadap anak bos Prodia, menguak fakta baru.

Muncul kembali dugaan pelanggaran anggota saat penanganan kasus kepemilikan senjata api.

Hal itu disampaikan oleh Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam yang turut memantau jalannya sidang etik tersebut.

Anam menjelaskan, Komisi Etik memang lebih condong memproses dugaan pelanggaran anggota yang terjadi dalam penanganan kasus kekerasan seksual dan pembunuhan. Adapun, tersangkanya adalah Muhammad Bayu Hartanto dan Arif Nugroho, anak pemilik Prodia.

Dalam sidang, Arif diketahui turut terseret dalam kasus kepemilikan senjata api (senpi), yang diselidiki oleh Polda Metro Jaya.

Baja juga:  Dorong Peningkatan PAD Melalui Tertib Pajak, Komisi 3 DPRD Kota Bekasi Akan Pantau Pusat Perbelanjaan

“Kontruksi peristiwa besarnya ada tiga LP. Cuma, yang disidang di sini, karena ini menyangkut ke Jakarta Selatan, yang disidang dua LP, yaitu LP 1179 dan 1181. LP yang satu belum diperiksa,” kata Anam kepada wartawan, Sabtu 8 Februari 2025.

Anam mengatakan, kasus kepemilikan senpi masih dalam satu rangkaian peristiwa yang juga yang harus dituntaskan. Terlebih, telah disebutkan dalam sidang etik.

“LP (tipe) A saya yakin akan diproses, karena enggak mungkin enggak diproses. Itu struktur peristiwa yang menyatu. Kalau enggak, ini juga patah,” ujar dia.

Baja juga:  Wakapolda Metro Jaya Gelar Apel BKO Pengamanan TPS

Menurut Anam, dugaan perbuatan tercela tak terindikasi terjadi dalam kasus senpi ini. Karena itu, dia mendesak semua pihak yang terlibat juga harus diperiksa dengan adil.

“Jadi, semua soal diperiksa. Artinya, kalau melihat struktur ceritanya, ada indikasi perbuatan tercela,” ujar dia.

“Kan sudah dibilang, ini satu peristiwa 3 LP, 2 LP sudah terbukti sebagai perbuatan tercela. Kalau pertanyaan, apakah LP yang satunya ini juga ada indikasi itu? Pasti ada indikasi perbuatan tercela. Apa perbuatan tercelanya? Ya biarkan nanti diurai seperti diproses ini. Kan macam-macam penguraiannya itu. Ada soal barang, soal uang, soal aktor,” dia menandaskan.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *