Venomena.id – Layanan kesehatan menjadi hal utama yang dikedepankan pemerintah daerah. Dengan adanya BPJS dan KIS daerah, puskesmas jadi garda terdepan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Ironinya, masih ditemukan puskesmas di Kota Bekasi dengan layanan jauh dari kata sempurna. Di beberapa puskesmas, meskipun sudah ada jam operasional, malah tutup lebih cepat. Bahkan dokter yang bertugas jauh pulang lebih cepat.
Seperti halnya puskesmas Bekasi Utara. T ibu dengan bayi usia di bawah tiga tahun tahun warga Marga Mulya mengeluh karena dibilang terlambat dan puskesmas tutup layanan meskipun baru pukul 13.30 pada hari Jum’at.
“Bayi saya demam dan batuk dan mau berobat. Katanya memang buka sampai pukul 14.00. Tapi kan saya datang di bawah jam 14.00,” ujar T, Jum’at (9/5).
T merasa kebingungan karena dengan mengantongi kartu KIS daerah dan puskesmas tutup hingga harus mengambil langkah alternatif berobat di klinik berbayar.
“Saya bingung kalau di klinik memang harus keluar uang, sementara saya ekonomi pas-pasan saja. Terpaksa harus cari pinjaman dulu tadi Rp 200 ribu ke tetangga,” papar T.
Diketahui meskipun menggunakan jam operasional berbeda namun sepatutnya puskesmas bisa menerima pasien selagi masih di jam operasional. Jam operasional di Kota Bekasi buka 07.30 – 14.00 atau 08.00 – 15.00 Senin sampai Jum’at. Dan buka 08.00 – 12.00 pada hari Sabtu.
T bahkan mengaku sempat menanyakan keberadaan dokter puskesmas, yang ternyata sudah raib tidak berada di tempat.
“Tadi ada yang bilang ke saya, tapi tidak mau saya sebutkan orangnya. Kalau di hari Jum’at dan Sabtu dokter UPTD Puskesmas Marga Mulya, selalu pulang jam 11.00,” tambahnya.
YHW seorang pemerhati kesehatan yang namanya tidak mau disebutkan menyatakan bahwa terjadi 2 pelanggaran pada kasus T.
“Ini jelas, pertama, semua permintaan layanan dalam jam operasional seharusnya diterima. Kedua, kalau dokternya pulang lebih cepat ya bagaimana mau memberikan layanan yang baik. Dokter itu sepatutnya pulang paling terakhir. Lah mereka kan digaji dari dana daerah dari pajak masyarakat. Ini menyedihkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah harus membenahi layanan kesehatan pada semua lini terutama puskesmas. Pemkot Bekasi dinilai tidak serius memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.
“Mode klinik rujukan ke puskesmas membawa masalah bagi masyarakat menengah ke bawah yang hendak berobat. Karena klinik kesehatan di luar puskesmas menolak BPJS dan KIS yang memegang rujukan puskesmas untuk berobat. Masalah muncul ketika ada anggota keluarga yang sakit diluar jam operasional seperti malam hari dan pada hari Sabtu sore dan Minggu saat puskesmas libur,” pungkasnya.