V Health

Perseteruan Pasien Anak Dengan RSUD Kota Bekasi Berakhir Damai

352
×

Perseteruan Pasien Anak Dengan RSUD Kota Bekasi Berakhir Damai

Sebarkan artikel ini
Proses perdamaian antara pihak keluarga pasien Ahmad Syamil dengan pihak RSUD Kota Bekasi di pimpin langsung Direktur Utama Kusnanto Saidi, Kamis (30/11/2023)

Venomena.id – Kasus perseteruan yang dilaporkan oleh keluarga seorang anak bernama Ahmad Syamil Alfazy (8) saat menjalani perawatan di RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi berakhir mediasi damai.

Kasus ini sempat masuk ke laporan kepolisian di Mapolres Metro Bekasi Kota. Dimana saat itu pihak keluarga menilai bahwa anaknya mengalami perubahan fisik secara drastis diduga akibat usai menjalani pengobatan di RSUD Kota Bekasi. Namun setelah dilakukan mediasi kedua belah pihak secara perlahan, akhirnya pemahaman pihak keluarga terkait proses penanganan medis perlahan dapat urai.

beriklan bersama kami
berkembang bersama kami

“Proses mediasi ini saya terima dengan seikhlasnya bahwa insyaallah saya akan jalani buat pengobatan anak saya. Intinya saya berharap hanya anak saya bisa sembuh,” ujar Sri Kurniati usai bermediasi dengan pihak RSUD, di Kota Bekasi Kamis 30 Nopember 2023.

Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi, Dr. dr. Kusnanto Saidi MARS menyampaikan telah dilakukan islah. Disepakati bahwa apa yang terjadi merupakan kesalahpahaman.

“Kami sudah menjelaskan dari sisi saran Rumah Sakit, keahlian medis Rumah Sakit para Dokter Sub Spesialis disini, kondisi Ahmad Syamil dari mulai hadir hingga pulang dan beberapa bulan los menjalani medis. Kini, kita sudah sepakat bagaimana melanjutkan Ahmad Syamil ini menjadi lebih baik. Kesembuhan hanya milik Allah SWT, tapi kita selalu punya upaya bagaimana kita selaku pihak Rumah Sakit Pemerintah yang di tugaskan dan di amanahkan untuk mengelola pelayanan rujukan kesehatan masyarakat harus kita jalankan,” jelas Kusnanto, dalam paparan saat mediasi.

Baja juga:  PT Beurer Siap Dukung Pemerintah dalam Upaya Screening dan Diagnosis Berbagai Penyakit

Sambung Kusnanto, dalam pengelolaannya nanti pihak pasien perlu bersabar dan berdoa demi kesembuhan Syamil. Ia memohon memberi kepercayaan seutuhnya ke rumah sakit. Jangan hanya berpolemik dan menerima informasi dari manapun tanpa memiliki dasar keilmuan.

“Bagaimana kita fokus pada Syamil untuk melanjutkan pelayanan kesehatannya. Kita memiliki Visi dan Misi yang sama, bagaimana Syamil mendapat pengobatan yang baik. Jadi, kami berharap dengan adanya pemberitaan ini dapat memulihkan nama baik Dokter Charles dan Dokter Dina yang kemarin sempat ter-framing opini, juga kembalinya kepercayaan masyarakat terhadap RSUD. Ini rumah rakyat, dibayar pajak oleh rakyat, disini jangankan BPJS, bahkan cukup dengan KTP malah tanpa KTP tetap kita layani tanpa diminta uang panjar di awal,” jelas Kusnanto.

Dokter Charles selaku Dokter Spesialis anak yang turut hadir dalam mediasi turut memberikan keterangan bahwasannya sedari awal ia dibantu dengan Dokter Dina selaku Dokter Spesialis Anak Sub Saraf yang merawat Ahmad Syamil dengan tiga kali proses perawatan diruang ICU Anak.

“Dari awal memang kita mendiagnosa dengan infeksi saraf, karena gejalanya khas mengarah kesitu. Dari hasil pemeriksaan CT-Scan, EEG memang ada terdeteksi infeksi saraf yang cukup berat,” kata dokter Charles.

Ditambahkan Charles, sesuai dengan pengalaman, dalam menangani hal seperti ini memerlukan waktu.

“Karena infeksi saraf itu adalah infeksi yang paling berat. Secara medis, hidup aja itu sudah syukur, 50 persen itu mengakibatkan kematian. Kita akan berusaha maksimal sesuai dengan keilmuan kita dalam menangani Syamil. Bahkan seluruh masyarakat yang berobat kesini akan kita berikan yang terbaik. Karena kita punya Sumpah Dokter bahwa semua pasien itu adalah diri kita sendiri. Tidak ada keinginan kita yang lain selain memberikan pengobatan yang maksimal. Orang yang datang kesini, pulang memperoleh kesembuhan, tetapi yang menentukan itu Tuhan,” terang Charles lagi.

Baja juga:  Gawat Anaknya Lumpuh Hingga Tak Bisa Menangis, Ibu Ini Laporkan Pihak RSUD Kota Bekasi ke Polisi

Kasus Syamil akan direview ulang lag. Dalam waktu sepekan ini akan di lakukan pemeriksaan lanjutan. Dan harapan dokter Charles, minimal bisa berdiri dengan kisaran waktu bisa hingga tiga bulan bahkan lebih.

Sementara itu, Penasehat Hukum keluarga Syamil, Tres Priawati mengatakan sejak awal dirinya menampung aduan dari pihak keluarga pasien, benang kusutnya itu ada dimana. Dirinya pun berkomunikasi secara intensif bersama direktur RSUD untuk membicarakan bidang medisnya.

“Ini akibat ketidaktahuan, lalu kesalahan komunikasi akibat ketidaktahuan tadi. Kita jangan lagi berbicara siapa yang salah siapa yang benar. Apalagi tadi saya mendengar secara langsung keterangan dari pihak Lembaga RSUD, Dokter Charles, Dokter Dina bahwa beliau-beliau ini sangat terbuka sekali, baik dalam memfasilitasi pasien anak, mungkin Syamil dan anak-anak lainnya dan itu merupakan satu bentuk kemajuan dari pelayanan publik, sebagai masyarakat saya sangat mengapresiasi sekali. Kita sudah sepakat bahwa segala sesuatu itu dimulai dengan niat baik, sebuah kepercayaan yang kedepan akan mendapatkan hasil yang baik,” imbuh Tres.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *