Venomena.id – Peneliti dari lembaga Kebijakan Publik Bekasi, Andre Arga, menyayangkan ketidakpatuhan para ASN dilingkup Dinas Pendidikan Kota Bekasi terhadap instruksi atasannya yaitu Pj Wali Kota Bekasi.
“Sebuah Anomali jika seorang pemimpin perkataanya tidak dilakukan oleh jajaran di bawahnya. Ini sungguh terjadi di Kota Bekasi, dimana PJ Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad perintahnya hanya dianggap angin lalu,” ungkap Andre kepada sejumlah pewarta, di Kota Bekasi, Kamis 22 Agustus 2024.
Andre membeberkan adanya ketidakpatuhan para ASN Dinas Pendidikan terlihat saat ini di sekolah-sekolah dimana mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi UU Syaiful Mikdar saat ini sudah mundur dari ASN karena mengikuti kompetisi menjadi Walikota Bekasi.
“Namun gambarnya masih terpajang di sekolah-sekolah. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan ucapan PJ dimana ASN harus netral dalam menghadapi Pilkada Kota Bekasi,” jelas Andre.
Dengan adanya fenomena ini, lanjut Andre, memunculkan pertanyaan apakah di sekolah sekolah tersebut tidak ada ASN nya?. Apakah kata netralitas ASN hanya berlaku bagi kandidat calon lain dan tidak berlaku untuk UU Syaiful Mikdar?.
“Ini Pj yang salah apa, aparatur sekolah yang salah. Pembiaran apa hal yang wajar. Sebagai masyarakat tentunya kita menginginkan pemimpin yang adil, adil bagi semua rakyat dan kelompok masyarakat. Kalo begini kan jelas ada kepentingan lain. Apa susahnya menurunkan sepanduk,” imbuh Andre.
Andre menambahkan, saat ini PPDB sudah selesai lama. Namun seolah kegiatan PPDB jadi ajang kampanye mantan Kadisdik UU Syaiful Mikdar, dimana gambarnya masih beredar di sekolah – sekolah.
Lebih jauh dikatakan, situasi ini memperlihatkan dengan jelas bahwa instruksi atasan bagi para ASN bersikap netral jelas tidak dilaksanakan.
“Apakah ini bukan bentuk pelanggaran para ASN dengan tidak menjalankan sikap profesional para abdi negara,” tutupnya.
(rdk/rdk)