V News

Niat Cari Simpati Dengan Berbaju Dinas Eksekutif, Fungsionaris Ormas LMP Nilai Bisa Jadi Delik Aduan Dugaan Pembohongan Publik

486
×

Niat Cari Simpati Dengan Berbaju Dinas Eksekutif, Fungsionaris Ormas LMP Nilai Bisa Jadi Delik Aduan Dugaan Pembohongan Publik

Sebarkan artikel ini
APK Cawalkot Bekasi yang berbaju dinas eksekutif jadi sorotan publik.

Venomena.id – Alat peraga Kampanye (APK) Calon Wali Kota Bekasi Heri Koswara yang terpampang di sejumlah titik menuai pertanyaan publik.

Hal ini lantaran dari sejumlah APK raksasa yang dipasang oleh Heri Koswara terlihat aneh. Sejumlah APK Herkos memperlihatkan dua foto dirinya, dimana foto utama mengenakan pakaian pada umumnya dan berpeci.

Namun difoto kedua yang seolah dibuat sebagai bayangan, Herkos mengenakan baju seragam putih yang adalah seragam baju dinas eksekutif. Ini menjadi pertanyaan publik, sejak kapan Herkos pernah menduduki jabatan eksekutif?

Fungsionaris Pengurus Marcab Laskar Merah Putih Kota Bekasi, Hasan Basri, angkat bicara.

“Secara hukum, Agak Laen ini calon, jelas banget ini atribut eksekutif, beliau ini kan belum pernah jadi eksekutif baik jadi lurah maupun sampai jadi Walikota, kalo mantan dewan pakai jas plus pin jengkol,” ungkap Hasan Basri saat dikonfirmasi oleh awak media, Rabu 9 Oktober 2024.

Baja juga:  Tri Adhianto Cawalkot Bekasi Punya Kans Lawan Kotak Kosong, Paska Dapat Surat Tugas

Hasan yang merupakan pemuda asal Jatiluhur Jatiasih, yang satu wilayah dengan sosok Herkos membeberkan, bahwa atribut-atribut itu adalah simbol negara.

“Memakai atribut dan pin jengkol eksekutif adalah simbol negara yang merupakan aksesoris, tentu itu protokoler, harus ada penetapan kpud dan paripurna serta pelantikan bagian dari lembaran negara.,” jelas Hasan.

Lebih jauh dikatakan Hasan, ada sebuah maksud dengan penggunaan atribut tersebut.

Baja juga:  Siap-siap, LH Kota Bekasi Nekat Belanja Truk Sampah Senilai 20 M Bisa Berujung Persoalan Hukum

“Saya curiga ada maksud terselubung untuk mengelabuhi pemilih agar tertarik,” tambahnya.

Lanjut Hasan, perbuatan tersebut sudah sebagai dugaan yang mengarah pada pembohongan publik. Dirinya mendesak Gakumdu menindak.

“Ini mengarah kepada delik Penipuan dan Pembohongan Publik saya Mendesak agar gakumdu untuk menindak atribut atau APK bergambar semacam serta memproses secara hukum dengan adil, dan secara etis, Pesta demokrasi ini harus dilaksanakan dengan musik dan tarian yang sesuai moralitas dan regulasi,” tegasnya lagi.

Hasan pun berkelakar, bagaimana mau jadi pemimpin kalo begini saja sudah berbohong.

“kasian rakyat kalau dipimpin orang semacam ini,” tutupnya.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *