V News

Sosoknya Sering Diserang, Pengamat Publik: Tri Adhianto Kian Diatas

314
×

Sosoknya Sering Diserang, Pengamat Publik: Tri Adhianto Kian Diatas

Sebarkan artikel ini
Tri Adhianto Tjahyono

Venomena.id – Sosok Cawalkot Bekasi Tri Adhianto dinilai memiliki kelebihan kapasitas dan intelektualitas yang mumpuni dibanding kandidat lain.

“Kapasitas dan intelektualitas semuanya ada pada Tri, bukan saya menjagokan Tri. Tapi untuk sementara itu ada pada Tri,” ujar Pengamat kebijakan publik sekaligus Ketua Umum Gami Rudi Hartono, Kamis 18 Juli 2024.

Rudi menilai, Tri saat ini sering jadi sasaran bully dan fitnah yang kita liat ini banyaknya demo dan laporan di KPK oleh oknum LSM musiman menjelang Pilkada kota Bekasi. Dimana laporan ke KPK menurut Rudi, tidak memahami persoalan bisa dikatakan Asal Bunyi, sebab terlihat dua kelebihan Tri Adhianto itu tidak ada pada figur lain saat ini.

Baja juga:  Lomba Poco-poco Semarakkan Milad ke-38 Yayasan Waqaf Al Muhajirien Bekasi

“Karena dia menjadi sasaran (bully). Karena (mereka) tidak punya dua kapasitas itu,” kata Rudi.

Rudi menilai, lawan politik Tri Adhianto harus mencari figur yang benar-benar bisa saingi Tri. Bukan malah melucuti Tri dengan Berbagai macam cara yang justru semakin menaikkan elektabilitasnya.

“Kalau Tri Adhianto di survei 37 persen. Lalu jatuhkan dengan olok-olok, lalu (elektabilitas) Tri Adhianto jatuh 2 persen. Sementara calon mereka itu punya 1 persen, kan sama juga nggak ada gunanya,” sambungnya.

Baja juga:  PDAM Tirta Patriot Alihkan Sumber Air ke Kalimalang, Sasar 43 Ribu Pelanggan

Potensi Tri Adhianto menang itu ada pada pemilih kelas menengah, dari intelektual, dari muslim politik, dan dari moeslim sociati.

Akan tetapi bukan itu yang menjadi ketakutan lawan politik Tri Adhianto. Menurut Rudi , ada ketakutan dari lawan politik bahwa paradigma akan berubah ketika Tri menjadi wali Kota Bekasi.

“Jadi bukan Tri -nya. Tapi Tri Adhianto akan berubah ekonomi, sosial, itu yang ditakutkan sebetulnya. Jadi dia takut paradigma berubah, sementara dia tidak punya tokoh untuk mengamankan paradigma dia,” tutur Rudi.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *