Venomena.id – Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat bersama DPC Kota Bekasi menggelar kegiatan jalan sehat, senam bersama, dan panggung hiburan rakyat di sekitar kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi, Minggu (15/6).
Acara yang diikuti lebih dari 2.000 peserta ini sekaligus menjadi momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan rakyat Bekasi dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, PDI Perjuangan Jawa Barat secara tegas mendorong agar Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Monumen ini tidak sekadar tumpukan batu atau patung. Di sinilah sejarah hidup rakyat Bekasi yang ikut berjuang bersama Bung Karno. Kami ingin kawasan ini ditata, dilestarikan, dan dijadikan cagar budaya yang bisa dinikmati dan dipahami oleh generasi muda,” ujar Ono Surono, Wakil DPD PDI Perjuangan Jawa Barat pada media.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Nuryadi, bersama jajaran struktural partai serta para kader PDI Perjuangan di Kota Bekasi.
“Ini bagian dari instruksi DPW partai dalam rangka Bulan Bung Karno. Setiap tahun, antusiasme masyarakat sangat tinggi, dan ini bukti bahwa semangat Bung Karno masih hidup di hati rakyat,” katanya.
Peringatan Bulan Bung Karno tak hanya dimaknai sebagai seremoni, tetapi juga sebagai sarana pendidikan politik bagi rakyat. Momen ini mengingatkan kembali pentingnya JAS MERAH jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah. Banyak warga masih belum mengetahui bahwa 1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila, 6 Juni adalah hari lahir Bung Karno, dan 21 Juni adalah hari wafatnya Sang Proklamator.
“Ini penting untuk kita semua, khususnya para pemimpin. Bahwa berjuang untuk rakyat itu butuh pengorbanan. Bung Karno mengajarkan bahwa semua gerak kita harus kembali kepada rakyat. Rakyat adalah sumber kekuasaan, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Ono menambahkan, bahwa pihaknya sudah meminta kepada Wali Kota Bekasi agar penataan kawasan Monumen bisa segera dilakukan. Meski bentuk monumen tidak bisa diubah, lingkungan sekitar perlu ditata agar lebih representatif dan edukatif bagi masyarakat.
PDI Perjuangan Jawa Barat juga menyampaikan harapan agar penetapan status cagar budaya dapat segera diproses.
“Monumen ini adalah warisan sejarah. Bila ditata dengan baik, bukan hanya menjadi tempat napak tilas, tapi juga menjadi pusat edukasi kebangsaan bagi masyarakat, khususnya generasi muda,” ungkapnya.
Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi menjadi bukti nyata bahwa sejarah bukan hanya cerita masa lalu, melainkan arah perjuangan hari ini dan masa depan. Bung Karno pernah berkata, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.” Kini, saatnya menghargai sejarah dengan tindakan nyata, melindungi, merawat, dan menjadikannya pelajaran hidup.