V News

Unjuk Rasa Berujung Ricuh, Ratusan Warga Desak RDF Milik Pemprop Jakarta Pekerjakan Warga Sekitar

57
×

Unjuk Rasa Berujung Ricuh, Ratusan Warga Desak RDF Milik Pemprop Jakarta Pekerjakan Warga Sekitar

Sebarkan artikel ini

Venomena.id – Ratusan warga sekitar lokasi pengolahan sampah RDF, milik Pemprop DKI Jakarta, menggelar aksi protes terhadap pengelola, Rabu 16 Juli 2025.

Aksi protes para warga lantaran adanya pemecatan secara sepihak oleh pihak pengelola RDF. Aksi yang semula berjalan damai berujung ricuh, saling dorong dan nyaris baku hantam mewarnai masa pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian.

Lantaran kalah jumlah, sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Bantargebang tunggang langgang masuk ke dalam area pengelolaan RDF.

Kepada awak media, sejumlah warga mengaku aksi ini gelar lantaran warga sekitar tidak lagi dipekerjakan di RDF, justru orang dari luar yang malah diterima.

Baja juga:  Sudin LH Kepulauan Seribu Dan Dinas SDA Tak Akur Tangani Sampah Perairan Laut Jakarta

“50 meter jarak rumah saya, saya pernah bekerja disini satu bulan, katanya mau dipekerjakan kembali ternyata malah orang lain. Mana janjinya,”tegas Rinansyah salah satu warga dengan nada emosi meluapkan kekecewaannya.

Rinansyah melanjutkan, saat ini RDF sudah beroperasi dan pemecatan dirinya lantaran RDF masih uji coba, namun dirinya bersama 250 orang rekannya tak lagi pekerjakan.

“Kerjanya milah-milah sampah, ga berguna pekerjaan tinggi juga. Maunya saya bisa dipekerjakan kembali bersama warga Bantargebang lainnya,” harap Rinansyah.

Sementara itu Koordinator Aksi warga, Heri Khairul Saleh, mengatakan bahwa pihak RDF diawal berdiri menjanjikan yang bekerja di pengolahan sampah adalah warga sekitar sini.

Baja juga:  Polda Metro Jaya: Status Firli Masih Saksi

“Yang bekerja ja warga Bantargebang, bukan onlin+online, itu goib, yang Nerima siapa tau-tau kita tidak terima. Kita tidak punya kekuatan apapun, kita hanya punya kekuatan adat hari ini,” tegas Heri.

Heri menbahkan, sejumlah langkah sudah diambil melalui diplomasi, berkomunikasi dengan dewan wakil rakyat namun semuanya mentah. Ia bersama rekan lainnya hanya berharap ada kebijakan bagi warga lokal.

“Saya tidak punya kepentingan apa-apa, ini semua demi anak cucu dan yang lain agar bisa bekerja,” imbuhnya.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *