HeadlineV News

Debu Hitam Diduga Limbah Batu Bara Warga Alami Gangguan Pernapasan, Komisi 3 Desak LH Tegakkan Perda

121
×

Debu Hitam Diduga Limbah Batu Bara Warga Alami Gangguan Pernapasan, Komisi 3 Desak LH Tegakkan Perda

Sebarkan artikel ini
Tangkapan layar debu hitam imbas pembakaran batu bara

Venomena.id – Fenomena dugaan pencemaran udara berupa debu hitam pekat di wilayah Kampung Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, kian menjadi sorotan publik. Debu yang diduga berasal dari pembuangan limbah pembakaran batu bara sejumlah pabrik itu mulai menimbulkan gangguan kesehatan bagi warga.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, yang juga tinggal di kawasan tersebut, membenarkan adanya peristiwa polusi debu yang viral dalam beberapa hari terakhir. Ia menyebut dugaan kuat mengarah pada salah satu perusahaan yang dinilai “nakal” dalam mengelola limbahnya.

Menurut Arif, perusahaan bernama PT BKP telah beberapa kali dipantau karena diduga membuang limbah sembarangan. Ia mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi untuk mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran atas peraturan lingkungan.

“Jangan sampai masyarakat yang dikorbankan sementara tidak ada kompensasi apa pun. DLH harus tegas, jangan hanya dokumentasi tanpa penindakan,” ujar Arif.

Baja juga:  Ratusan Kilogram Narkotika Dimusnahkan Dirnarkoba Polda Metro Jaya

Rekaman Viral Perlihatkan Debu Menghitamkan Rumah Warga
Sebelumnya, sebuah video amatir merekam kondisi debu hitam yang menempel tebal di lantai dan perabot rumah warga. Dalam video tersebut, tangan perekam terlihat langsung menghitam ketika menyentuh permukaan lantai. Kejadian itu dilaporkan terjadi pada Jumat, 14 November 2025, dan cepat menyebar di media sosial.

Tak hanya rumah warga, sebuah pondok pesantren di kawasan tersebut juga diterjang paparan debu serupa. Hampir seluruh lantai bangunan terlihat kotor oleh lapisan hitam pekat.

Diduga Berasal dari Cerobong Pabrik
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa debu berasal dari cerobong pembakaran beberapa pabrik besar yang memproduksi minyak goreng dan sabun. Warga menduga asap hasil pembakaran batu bara menjadi pemicu utama munculnya debu pekat tersebut.

Ketua RT 01 RW 04, Syahbudin, membenarkan rumahnya juga terdampak.

“Kami menduga debu ini dari pabrik-pabrik dekat sini. Belum ada perhatian dari pemerintah maupun pihak pabrik,” jelasnya.

Baja juga:  Viral Dugaan Kampanye Heri Koswara Didalam Masjid, Warga Cikiwul Bersuara Agar Segera Ditindak

Hal senada disampaikan pengurus Pondok Pesantren Fathul Baari Indonesia, Gunawan, yang menyebut debu sudah muncul sejak dua minggu lalu.

“Yang terparah kemarin. Hampir seluruh bangunan lantainya hitam. Beberapa santri sudah mulai batuk dan sesak napas,” ujarnya.

Warga Mulai Alami Gangguan Pernapasan
Sejumlah warga dilaporkan mulai mengalami batuk ringan hingga gejala infeksi saluran pernapasan (ISPA) setelah terpapar debu dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini membuat warga menuntut pemerintah untuk segera menindak pabrik-pabrik yang diduga lalai dalam pengelolaan limbah dan memulihkan lingkungan sekitar.

DPRD Desak Pemerintah Bertindak
Arif Rahman kembali menegaskan pentingnya tindakan cepat dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

“Pemerintah harus tegas menindak pabrik yang tidak berproduksi dengan baik dan merugikan masyarakat,” tegasnya.

Warga berharap ada langkah nyata untuk menghentikan pencemaran dan memberikan kepastian keselamatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri tersebut.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *