Venomena.id – Pemerintah Kota Jakarta Utara, menghimbau penting kepada warga korban gusuran Kampung Bayam yang tinggal di tenda pengungsian di depan pagar Jakarta International Stadium (JIS), untuk segera pindah.
Himbauan ini dikeluarkan karena tenda pengungsian tersebut menghalangi pelaksanaan pembangunan trotoar di area JIS yang sedang berlangsung.
Warga yang telah menempati tenda pengungsian selama 10 bulan, hal ini dilakukan karena para warga belum mendapatkan izin untuk menempati Kampung Susun Bayam, dan warga diharapkan membongkar tenda tersebut secara mandiri.
Lurah Papanggo, Tomi Haryono, mengingatkan bahwa trotoar tersebut harus bersih maksimal pada hari Sabtu mendatang.
“Upaya penanganan ini terkait dengan proyek pembangunan akses jalan ke JIS dan pembangunan trotoar di sekitar area tersebut. Warga yang tinggal di atas akses trotoar diminta untuk pindah dari lokasi tersebut,” ujar Tomi Haryono, Lurah Papanggo, kepada awak media.
Pihak kelurahan menawarkan warga untuk masuk ke rusun yang ada di Jakarta Utara sebagai solusi sementara. Terdapat sekitar 10 atau 11 kepala keluarga yang masih bertahan di tenda pengungsian. Alasan mereka bertahan di sana adalah karena belum ada kesepakatan untuk masuk ke Kampung Susun Bayam.
Warga berharap agar mereka dapat menempati Kampung Susun Bayam atau difasilitasi untuk menempati Rusun Tongkol yang terdekat di kawasan Pademangan, Jakarta Utara.
Sherly, salah satu warga korban gusuran, mengungkapkan bahwa mereka masih menunggu untuk dapat masuk ke Kampung Susun Bayam setelah sepuluh bulan tinggal di tenda pengungsian.
“Warga telah mendapatkan surat keputusan hunian dari Walikota, namun belum mendapatkan akses ke kampung susun tersebut,” ujar Sherly saat ditemui awak media.
Pemerintah setempat telah memberikan himbauan batas waktu hingga hari Sabtu mendatang. Warga yang diarahkan untuk tinggal sementara harus mencari tempatnya sendiri. Meskipun Rusun Nagrak ditawarkan oleh pemerintah, warga menolak karena alasan jarak yang sangat jauh dari tempat mereka bekerja.
Kebijakan terkait tenda pengungsian ini menjadi perhatian penting mengingat Jakarta International Stadium akan digunakan dalam Piala Dunia Sepak Bola U-17.
(rdk/rdk)