Venomena.id – Depresi kerap membuat orang mengalami gangguan mental. Jika terus dibiarkan, bisa berujung mengidap gangguan jiwa yang biasa disebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Penyebab orang depresi pun cukup beragam. Mayoritas bermula dari masalah ekonomi dan percintaan. Namun tak jarang pula akibat kalah perjudian.
Seperti yang dialami pria berinisial BH, seorang pasien ODGJ di Yayasan Galuh, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
BH terpaksa dirawat lantaran mengalami depresi akibat kalah dalam permainan judi slot yang belakangan ini sedang marak.
Kecanduan BH terhadap judi, membuatnya nekat meminjam uang meski terus kalah. Alhasil, utang BH semakin menumpuk yang membuatnya tak bisa membayar hingga berujung depresi.
“(Dipicu) utang piutang. Mungkin kalah mulu kali ya, terus akhirnya minjam sana sini, stres lah, depresi,” kata Humas Yayasan Galuh Bekasi, Hero Cahyoko saat ditemui di lokasi, Jumat 4 Agustus 2023.
Yayasan Galuh saat ini merawat sebanyak 435 pasien ODGJ. Pihak yayasan memberikan pengobatan tradisional dan medis untuk upaya penyembuhan pasien.
“Kita double cover (pengobatan tradisional dan medis). Karena kita mengikuti perkembangan dari Dinkes atau kementerian, bahwa yayasan harus didukung pengobatan medis,” jelasnya.
Hero mengaku, selama ini yayasan selalu menggunakan budget sendiri untuk pengadaan obat-obatan.
“(Obat-obatan) selama ini belum dipasok sama Dinkes, jadi beli sendiri. Bahan-bahan tradisional juga beli sendiri, terutama kaya air kelapa hijau,” ucapnya.
Meski begitu, yayasan diketahui masih menerima bantuan sosial pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos), yang biasanya berupa sembako.
Dan setelah sempat terhenti pasca pandemi Covid-19, pihak yayasan akhirnya menerima kembali bantuan sembako dari Kemensos.
Paket sembako terdiri dari beras, susu kaleng, sarden, biskuit, hingga alat kebersihan dengan total 16 item.
“Yang mendapat bantuan sebanyak 102 orang yang mempunyai KK dan KTP. Sekarang Kemensos maunya yang memiliki data medikal, yang punya nomor NIK sama KK. Yang gak punya harus diurus dulu baru dapat,” ujarnya.
Hero mengapresiasi bantuan dari Kemensos, meski sempat terhenti lama. Ia pun memaklumi alasan dibalik keputusan pemerintah tersebut.
“Mungkin kemarin itu karena lagi pendemi kali ya, jadinya bantuan itu dialokasikan kali buat penanganan Covid-19. Sekarang alhamdulilah sudah dapat lagi dari Dinsos. Dari Pemprov (Jabar) belum,” ungkapnya.
Hero berharap Kemensos dapat terus mensupport kebutuhan para pasien untuk mendukung upaya penyembuhan.
“Ke depannya lebih maju lagi dalam menangani pasien ODGJ. Terus dari kementerian mohon disupport terus lah,” imbuhnya.
(bwk/ovy)