Venomena.id – Lingkungan RW 11 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, kini menghadapi krisis air bersih yang serius setelah terhentinya pasokan air PAM selama dua minggu terakhir.
Warga mengalami kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari, sementara bantuan pasokan air bersih dari pihak PAM Jaya belum tersedia.
Warga RW 11 Muara Angke mengeluhkan meskipun telah menggunakan mesin pompa, air tidak mengalir sama sekali. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air galon isi ulang dan meminta bantuan dari warga tetangga yang memiliki sumur pompa dengan membayar uang ganti biaya listrik sebesar 25 hingga 30 ribu rupiah per jam.
Terhentinya pasokan air sudah berlangsung selama dua minggu, warga menyatakan bahwa mereka belum menerima bantuan apapun dari pihak PAM Jaya.
Salah seorang warga, Ikah, mengungkapkan bahwa selama krisis ini mereka telah mengeluarkan uang tambahan sebesar 100 ribu rupiah hanya untuk membeli air.
Ketua RW 11 Muara Angke, Castam, berharap agar pemerintah segera memperhatikan situasi ini dan memberikan bantuan pasokan air bersih setiap hari selama aliran air bersih masih terhenti. Warga sangat berharap agar PAM Jaya segera mengatasi masalah ini sehingga mereka dapat kembali mendapatkan pasokan air bersih tanpa kesulitan.
Terdapat 900 kepala keluarga dari 12 RT yang terdampak oleh terhentinya aliran air bersih ini. Meskipun telah ada pengumuman tentang penghentian sementara aliran air bersih karena perbaikan pipa, belum ada kejelasan mengenai kapan perbaikan tersebut akan selesai dan pasokan air bersih akan kembali normal.
(rdk/rdk)