Venomena.id – Ratusan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Yayasan Galuh, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, menerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bantuan berupa paket sembako tersebut terdiri dari beras, susu kaleng, sarden, biskuit, hingga alat kebersihan dengan total 16 item.
Humas Yayasan Galuh Bekasi, Hero Cahyoko mengatakan bantuan sembako hanya diberikan kepada pasien yang terdaftar di Kemensos.
“Yang mendapat bantuan sebanyak 102 orang yang mempunyai KK dan KTP. Sekarang Kemensos maunya yang memiliki data medikal, yang punya nomor NIK sama KK. Yang gak punya harus diurus dulu baru dapat,” ujarnya Jumat (4/8/2023).
Menurut Hero, bantuan Kemensos ini merupakan kali pertama yang diterima Yayasan Galuh, usai pandemi Covid-19. Pihaknya pun memaklumi alasan dibalik absennya bantuan Pemerintah Pusat selama pandemi.
“Mungkin kemarin itu karena lagi pendemi kali ya, jadinya bantuan itu dialokasikan kali buat penanganan Covid-19. Sekarang alhamdulilah sudah dapat lagi dari Dinsos. Dari Pemprov (Jabar) belum,” ungkapnya.
Yayasan Galuh sendiri memiliki sebanyak 435 pasien ODGJ dengan tingkat kejiwaan beragam. Kebanyakan pasien disebabkan faktor ekonomi, percintaan dan judi.
Seperti pasien berinisial BH, yang depresi lantaran kalah judi. Sang pasien disebutkan memiliki utang besar akibat sering kalah dalam permainan judi slot.
“(Dipicu) utang piutang. Mungkin kalah mulu kali ya, terus akhirnya minjam sana sini, stres lah, depresi,” ungkap Hero.
Untuk pengobatan pasien, Hero menyebutkan pihaknya memadukan pengobatan tradisional dan medis. Hal ini untuk memaksimalkan upaya penyembuhan pasien.
“Kita double cover (pengobatan tradisional dan medis). Karena kita mengikuti perkembangan dari Dinkes atau kementerian, bahwa yayasan harus didukung pengobatan medis,” jelasnya.
“(Obat-obatan) selama ini belum dipasok sama Dinkes, jadi beli sendiri. Bahan-bahan tradisional juga beli sendiri, terutama kaya air kelapa hijau,” ucapnya.
Hero berharap Kemensos dapat terus mensupport kebutuhan para pasien untuk mendukung upaya penyembuhan.
“Ke depannya lebih maju lagi dalam menangani pasien ODGJ. Terus dari kementerian mohon disupport terus lah,” imbuhnya.
(bwk/ovy)