Venomena.id – Delegasi Indonesia pada ajang Worldskil Asean 2023 mendapat apresiasi dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Ida Fauziah dan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko setelah berhasil menyabet juara umum pada ajang yang dihelat di Singapore tersebut.
Pemberian apresiasi di berikan saat keduanya melakukan Kunjungan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BBPVP) Bekasi yang beralamatkan di Bekasi Selatan, Selasa (15/8/2023).
Dalam sambutannya, Ida membanggakan capaian delegasi Indonesia sebab hal tersebut membuktikan bahwa upaya peningkatan kompetensi di bidang ketenagakerjaan sudah berada di jalur yang benar.
“Kita membuktikan bisa bersaing di level Asia. Artinya upaya peningkatan kompetensi yang kita lakukan di jalur yang benar,” kata dia.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi, Kementerian Tenaga Kerja kata dia, terus melakukan beragam upaya. Salah satunya mentransformasi Balai Latihan Kerja (BLK) ke BBPVP.
“BLK ini dulu citranya kurang baik. Makanya coba kami rubah, kami rebranding dengan menjadi BBPVP. Dan hasilnya sudah bisa terlihat saat ini. Seperti BBPVP Bekasi yang menjadi traning center delegasi Indonesia pada Worldskill Asean 2023,” kata dia.
Dirinya juga menyinggung pentingnya peningkatan kompetensi di bidang tenaga kerja seiring bonus demografi Indonesia pada 2035 mendatang.
“Kita tidak bisa bayangkan jika bonus demografi ini tidak terkelola.Jika kita tidak siap,” tandasnya.
Di tempat yang sama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, pentingnya investasi agar bisa membuka lapangan kerja di Indonesia yang saat ini masih sangat dibutuhkan.
Hanya saja kata dia, guna mendatangkan investasi banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebuah negara.
Sedikitnya kata dia ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama tingkat keamanan, kenyamanan dan efisiensi.
“Karenanya pemerintah berupaya memenuhi syarat-syarat tersebut seperti memastikan stabilitas di dalam negeri, menyiapkan undang-undang, infrastuktur dan merapikan birokrasi,” tandasnya.
Namun dari syarat tersebut ada hal lebih penting yakni penyiapan SDM. Sebab investasi tak berarti apa-apa tanpa SDM yang memadahi.
“Investasi yang deras tidak berarti kalau SDM kita tidak punya kompetensi. Makanya kompetensi itu penting,” pungkasnya.
(zal)
