MEGAPOLITAN.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana memberlakukan kembali skema Work From Home (WFH) imbas memburuknya kualitas udara di Jabodebek.
Diketahui indeks polusi udara di Provinsi DKI Jakarta terus memburuk hingga menyentuh angka tertinggi. Hal ini turut berimbas pada sejumlah daerah penyangga, seperti Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).
Karenanya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan wacana pemberlakuan WFH bagi aparatur sipil negara (ASN) di wilayah Bodebek.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas pemakaian kendaraan pribadi yang menjadi penyumbang utama polusi udara serta kemacetan.
“Pengurangan mobilitas itu pakai WFH, harus digalakkan dan akan dimulai dari PNS Bodebek. Maka saya akan rapat dengan wali kota untuk kuatkan sektor PNS dan swasta, lakukan pembatasan kerja ke kantor atau inovasi lainnya,” katanya di Bekasi, Minggu (20/8/2023).
Ridwan Kamil menyebut kebijakan WFH ini sudah terlebih dulu diberlakukan bagi ASN Pemprov Jawa Barat. Konsep yang diterapkan, yakni 3+2 (3 hari WFO dan 2 hari WFH).
“Konsep kedua adalah 4+1, yaitu 4 hari WFH dan 1 hari WFO,” ujar Ridwan Kamil.
Untuk menindaklanjuti rencana tersebut, Pemprov Jabar masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait dengan pencemaran udara di Bodebek sebagai daerah penyangga DKI Jakarta.
Terlebih daerah Jabar disebutkan memiliki rata-rata indeks kualitas udara yang berada di bawah target nasional. Hal ini menunjukkan perlu adanya keseriusan penanganan dari pemerintah provinsi.
“Poinnya kami sudah melakukan (WFH), cuma belum ke kota dan kabupaten, baru PNS saya, itu sudah 2 bulan permanen. Khusus karena Jabodetabek sumbang pergerakan ke Jakarta, kita akan perkuat minggu ini untuk dikaji,” ujarnya.
Selain itu, upaya pengendalian polusi udara juga bisa dilakukan dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki.
Ridwan Kamil berharap dengan adanya kerja sama yang baik dari masyarakat dan stakeholder, dapat meningkatkan kualitas udara, khususnya di Bodebek, demi menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang.
(wks/tor)