Venomena.id – Peringatan HUT RI Ke-78 banyak dijadikan momentum oleh berbagai pihak untuk memajukan Indonesia agar lebih baik lagi ke depannya.
Salah satunya Maryanto, tukang bakso asal Wonogiri yang menyerukan perlawanan terhadap hoaks yang berpotensi memecah belah bangsa.
Seruan ini kerap dilontarkan Mas Yanto, sapaan akrabnya, di setiap kesempatan mengisi acara maupun momen lainnya.
Ia pun tak segan-segan menyentil aparatur desa agar terus menyosialisasikan perlawanan terhadap hoaks kepada masyarakat di lingkungan masing-masing.
Terlebih menjelang pesta demokrasi yang biasanya kerap dibombardir dengan beragam hoaks yang berseliweran di media sosial.
“Waktu saya diundang di RW 19, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Pak Sekel (Sekretaris Kelurahan) berbicara, tapi saya tidak mendengar imbauan lawan atau anti hoaks. Ini jelang Pemilu dan seharusnya sudah peka, saya bilang begitu,” kata Mas Yanto, Minggu 27 Agustus 2023.

Ia menegaskan, pemerintah tak bisa sendiri dalam melawan hoaks. Masyarakat perlu terlibat aktif, sebagai korban yang paling rentan terpengaruh hoaks.
Mas Yanto mengambil contoh saat Pemilu 2019 yang sarat dipenuhi dengan berita bohong atau hoaks. Hal ini lah yang kemudian membuat masyarakat terpolarisasi.
“Harusnya tema ini masif disuarakan sampai ke wilayah RT atau menggugah kesadaran warga untuk tidak ikut-ikutan, apalagi menyebar hoaks,” imbuhnya.
Mas Yanto mengaku, selama gelaran peringatan atau tasyakuran HUT ke-78 RI, ia bersama tim telah menyebarkan 10 ribu porsi bakso gratis.
Pemberian bakso dilakukan bersamaan dengan sosialisasi bagaimana melawan hoaks. Terlebih pedagang bakso sering menjadi sasaran penyebar hoaks, dengan membuat isu bakso dari daging tikus.
“Mulai dari agenda hantam stunting lewat makan bakso ikan tuna, sampai setiap warga yang ngobrol di warung itu saya ajak makan bakso dan gratis. Setiap obrolan yang utama itu saya sampaikan lawan hoaks,” tandasnya.
(wks/saw)