V News

Pak Kepala Satpol PP Ditunggu Ketegasannya Membina Para Pengamen Cilik Lampu Merah Ahmad Yani Bekasi

222
×

Pak Kepala Satpol PP Ditunggu Ketegasannya Membina Para Pengamen Cilik Lampu Merah Ahmad Yani Bekasi

Sebarkan artikel ini
Sejumlah pengamen cilik mulai ramai di simpang lampu merah Jl Ahmad Yani, Kota Bekasi, Selasa (19/3/2024). (Foto: Batara)

Venomena.id – Pemerintah Kota Bekasi dibawah kepemimpinan Pj Wali Kota Bekasi seolah kian tak memiliki ketegasan dalam menjalankan kebijakan dan aturan roda pemerintahan.

Lemahnya roda pemerintahan terlihat dengan mulai menjamurnya kelompok kelompok Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) disejumlah titik lampu merah.

beriklan bersama kami
berkembang bersama kami

Pantauan di lapangan, Selasa 19 Maret 2024, kelompok PMKS mulai terlihat masif di simpang empat lampu merah yang menghubungkan Jalan Ahmad Yani, Jalan Hasibuan, dan Jalan KH Noor Ali.

Sejumlah pengamen marak berkeliaran di bulan ramadhan. Mirisnya lagi, para pengamen ini masih dibawah umur dan seharusnya masuk dalam status pelajar. Para pengamen ini berkumpul dibawah Tol Becak Kayu, persis bersebelahan dengan Pos Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota.

Kondisi ini menjadi bentuk keprihatinan tersendiri bagi para pengendara yang melintasi simpang Ahmad Yani, Kota Bekasi.

Baja juga:  Koni Kota Bekasi Terus Perjuangkan Bonus Atlet Berprestasi, Tahun Depan Akan Ada Bonus Umroh

“Sepertinya sudah seperti dibiarkan pak. Mereka ini selalu ngamen disini, apalagi ini di bulan ramadhan pasti lebih banyak lagi kelompok ini disini,” ungkap Suwarto salah satu pengendara roda empat yang diwawancara tim Venomena.id, tak jauh dari lampu merah, Selasa 18 Maret 2024.

Suwarto menambahkan, bahwa keberadaan pengamen-pengamen cilik khususnya seolah timbul tenggelam. Dan juga kata dia, mereka ini seperti memang di eksploitasi.

“Sengaja sepertinya anak-anak ini dihadirkan untuk ngamen. Eksploitasi untuk kerja. Sayangnya sih engga ada petugas trantib yang disiagakan di titik sini. Ini kan ada pos polisi, kan bisa kerjasama Satpol PP memang disiagakan dititik ini,” jelas Suwarto lagi.

Senada dengan Suwarto, salah seorang karyawati salah satu mall yang melintas, Nsbila Tasya, membenarkan bahwa pengamen-pengamen cilik ini sudah terbiasa tiap hari.

Baja juga:  Aksi Tuntut Pj Wali Kota Bekasi Jangan Bikin Gaduh Terus Disuarakan Mahasiswa

“Uda kenal anak anak ini jadi pengamen jalanan. Biasanya rsamean kalau sudah jelang magrib bika puasa,” beber Nabila.

Nabila mengungkap merasa prihatin, anak yang masih dibawah umur sudah harus dipaksa mencari uang bukan disekolahkan. Ya mereka ini emang ngamen apa, asal saja dan selebihnya minta imbalan.

“Kasihan sih ini, ortunya perlu dibina diberikan pemahaman atau dipekerjakan, pemerintah mungkin bisa beri solusi. Bahwa bernai punya anak berani tanggung jawab. Dan pemerintahnya khususnya Kota Bekasi, harus tegas,” imbuh Nabila.

Ramadhan 2024 sudah memasuki pekan ke-2, tiap sudut lampu merah Kota Bekasi akan selalu dibanjiri para komunitas PMKS.

Disinilah diminta keberanian pemerintah dalam hal ini Satpol PP dalam bertindak, bukan hanya sekedar merazia mereka sesaat namun esok kembali lagi.

(rdk/rdk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *