Venomena.id – Bakal Calon Wali Kota Bekasi Tri Adhianto angkat bicara dengan maraknya kekerasan pada anak di wilayah Bekasi akhir-akhir ini. Menyandang predikat Kota ramah anak, menjadi tantangan bagi semua pihak untuk berperan mewujudkannya.
Sebagai mantan Wali Kota dan akan kembali maju dalam Pilkada November 2024 mendatang. Tri Adhianto menyiapkan sejumlah langkah kongkrit dalam perlindungan anak jika dirinya kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Kota Bekasi.
“Ini menjadi satu introspeksi, saya kira perlu kehadiran dari kita semua. Mulai dari pemerintah, tentunya memberikan program-program yang bisa membentuk dalam rangka meningkatkan rasa empati yang semakin hilang,” ungkap Tri Adhianto kepada awak media, usai membagikan daging qurban matang di Jatikramat, Kota Bekasi, Selasa 18 Juni 2024.
Dengan kejadian-kejadian anak sebagai korban, Tri akan mempersiapkan sejumlah program agar anak bisa lebih berekspresi dalam dunianya.
“Program yang terus kita lakukan adalah membentuk forum forum anak, dengan menyiapkan sarana dan prasarana olahraga. Sehingga anak-anak memiliki jiwa sportifitas dan memiliki teman untuk melakukan segala ekspresi positifnya,” tegasnya.
Lanjut Tri, Kota Bekasi sebagai Kota Sport terus kita tingkatkan fasilitas-fasilitasnya, seperti lapangan sepak bola, gedung olahraga dan event-event olahraga sehingga menghadirkan anak yang potensial.
Tri juga berharap maraknya kasus kekerasan anak, akan ada peran semua pihak. Tentunya juga para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan keluarga. Ia, mengingatkan harus sering terjalin komunikasi dengan anak, sehingga kekerasan dengan anak akan semakin diminimalisir.
Tri menambahkan, sejauh ini Pemerintah Kota Bekasi telah berupaya memberikan ruang perhatian kepada anak.
“Pemerintah juga telah membangun dua rumah Tahfiz, kemudian juga menyiapkan taman-taman di perumahan yang ada secara bertahap. Ini untuk menjadi media agar anak tidak mudah terpengaruh oleh gadget dan lebih banyak hanya interaksi di dunia Maya. Sehingga anak akan lebih senang berinteraksi secara nyata jika media interaksi hadir ditengah kehidupan anak,” imbuhnya.
(rdk/rdk)