Venomena.id – Hasil survey Bacalon Tri Adhianto Harris Bobihoe mengulang tajam dibanding Bacalon lain di Pilwalkot Bekasi.
Kondisi ini oleh pengamat kebijakan publik Akmal Fahmi, akan mendorong adanya gerakan aksi demonstrasi bayaran yang akan dilakukan oleh kelompok tertentu. Aksi ini sebagai upaya untuk menurunkan tingkat elektabilitas Tri adhianto yang hari terus meroket.
“Kalau kami melihat itu dengan naiknya Elektabilitas, itu pasti akan ada upaya upaya untuk mendowngrade elektabilitas pasangan RiDHO,” jelas Akmal dalam keterangan resminya, Jumat 20 September 2024.
Menurut Akmal, jauh beberapa bulan lalu, rencana Tri Adhianto untuk maju Pilwalkot terus diserang dengan berbagai fitnah oleh kelompok yang tidak suka.
“Kita semua kan tahu, jika Tri Adhianto sebelum direkomendasikan Oleh DPP PDI Perjuangan “cap fitnah” ujaran kebencian,hoaks dan demo semakin masif dilakukan,” imbuhnya.
Meski begitu kata akmal, rupanya hal demikian berbanding terbalik dengan apa yang dituduhkan kepada Tri Adhianto. masyarakat justru malah semakin mendukung dan simpati kepada Tri adhianto.
“Setiap orang yang hendak demo dimanapun dan oleh siapapun dijamin oleh undang undang, sepanjang sesuai mekanisme yang terpenting disertai dengan bukti dan fakta hukum yang cukup, tidak akhirnya berupa fitnah dan Hoax untuk menjatuhkan seseorang demi kepentingan politik,” tegasnya.
Diketahui, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah merilis hasil survey pada 19 September 2024 pilkada kota bekasi, Tri Adhianto – Harris Bobihoe (RIDHO), elektabilitasnya semakin naik 51,6%. Heri Koswara- Sholihin (RISOL), mengalami elektabilitas, 30,2%. UU Saeful Mikdar – Sumarheni kurang lebih sama, 4,8%.
(rdk/rdk)